Pilkada 2024
5 Alasan Zulkieflimansyah Ogah Pisah dari Sitti Rohmi Djalillah di Pilgub NTB 2024
Semangat keberlanjutan Zul-Rohmi ke jilid 2 berangkat dari rekam jejak kesuksesan memenangi Pilkada 2018
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Zulkieflimansyah dinilai punya alasan kuat agar tidak pisah dari Sitti Rohmi Djalillah di Pilgub NTB 2024.
Pasangan mantan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB itu disinyalir punya peluang lebih besar jika maju bersama lagi di Pilkada 2024.
Zulkieflimansyah, yang merupakan politisi PKS ini paling terkini memamerkan restu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.
Dalam unggahan di berbagai platform media sosial, Selasa (16/5/2024), Zul dan TGB memastikan pasangan Zul-Rohmi Jilid 2.
TGB mendoakan pasangan Zul-Rohmi jilid II kembali maju memimpin pembangunan NTB 2024-2029.
Baca juga: Penjelasan Zulkieflimansyah Soal Kepastian Zul-Rohmi Jilid 2 di Pilgub NTB 2024
Meskipun dalam perjalanannya, Zul-Rohmi kerap dihantam isu pecah kongsi ataupun sejumlah pihak yang ingin Rohmi menjadi calon gubernur.
Pengamat politik UIN Mataram Agus menyebut kelanjutan Zul-Rohmi ke jilid 2 berangkat dari rekam jejak kesuksesan memenangi Pilkada 2018.
Lalu, apa saja alasannya Zul tidak ingin pisah dari Rohmi? Simak ulasan TribunLombok.com berikut ini.
1. Dukungan NWDI
Agus mengatakan, menggandeng Rohmi seperti halnya meraih tiket perolehan suara signifikan.
Yakni latar belakang Rohmi yang bernaung di NWDI.
Baca juga: Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah Deklarasi Zul-Rohmi Jilid II di Pilgub NTB 2024

Di sisi lain, basis suara kuat yang dimiliki NWDI justru menghendaki Rohmi tidak lagi menjadi nomor dua.
"Saya melihat sekarang ini ada gerakan NWDI mendorong Rohmi menjadi nomor satu atau menuju NTB 1. Alasannya cukup kuat karena kalau kita melihat 2018 dukungan elektoral dominan sebenarnya bukan dari Zulkieflimansyah melainkan dari Sitti Rohmi Djalilah," jelas Agus.
NWDI adalah salah satu organisasi yang didirikan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
2. Rohmi Calon Gubernur
Agus menjelaskan, adanya dorongan ke Rohmi untuk menjadi calon gubernur.
Figur lain pun melihat itu sebagai peluang untuk menarik Rohmi.
Rohmi sebagai calon gubernur sementara sejumlah tokoh lain bersedia mendampingi sebagai calon wakil gubernur.
"Misalnya di Sumbawa ada HW Musyafirin yang merapat kemudian di Lombok ada Suhaili dan Lalu Pathul yang merapat ke sana. Sehingga orang membaca sekarang ini posisi Rohmi seperti 'Putri Cantik' yang banyak pemuda yang ingin mendekatinya," jelas Agus.
Manuver dan gerakan kelompok pendukung Rohmi dinilai cukup menganggu psikologis Zul yang menginginkan jilid 2.
3. Elektoral Zul Tak Dominan
Agus menjelaskan, kekuatan elektoral Zul tidak sekuat yang dibayangkan orang.
"Karena sejatinya elektoral Rohmi lebih besar daripada elektoralnya Zulkieflimansyah. Ini kalau kita mau real ya melihat Pilkada 2018," jelas Agus.
Baca juga: Zulkieflimansyah dan TGB Foto Pose Dua Jari, Ini Respons NWDI dan Perindo NTB

4. Gimmick Media Sosial
Agus menjelaskan, video dukungan TGB memunculkan berbagai penafsiran.
Pertama sebagai cara Zul untuk cek ombak dan yang kedua sebagai strategi politik.
Agus melihat bahwa kebiasaan TGB selalu membuat keputusan politik menjelang pendaftaran pasangan calon.
Maka menurutnya akan menjadi di luar kebiasaan bagi TGB yang menyatakan dukungan dengan rentang waktu yang masih jauh dari jadwal pendaftaran.
"Kalau pendaftarannya bulan Agustus maka saya kira pada awal-awal bulan Agustus TGB akan memberikan keputusan politik," jelas Agus.
5. Pembacaan Geopolitik
Agus memprediksi penguasaan teritori suara akan berubah.
Komposisi Zul-Rohmi merepresentasikan tokoh Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok.
Maka, pada Pilgub 2024 ini, tak heran sejumlah masyarakat menginginkan perubahan komposisi.
"Penginnya menjadi nomor satu. Ini sentimen ya sehingga tidak dapat dipungkiri.
"Nah ketika Rohmi menjadi nomor satu maka akan bangkit gitu sentimen ini. Nah ini akan menjadi tantangan bagi Zul," jelas Agus.
Meski demikian, Agus melihat Zul sudah siap dengan berbagai skenario.
Seandainya harapan berpasangan lagi dengan Rohmi pupus.
Agus melihat Zul akan mengalihkan fokusnya ke mantan Bupati Lombok Tengah dua periode, Suhaili.
Suhaili yang kala itu berpasangan dengan Muhammad Amin menunjukkan kualitasnya saat Pilkada 2018.
Perolehan suara Suhaili-Amin berada di nomor dua di bawah Zul-Rohmi.
(*)
Bawaslu NTB Tegaskan Penguatan Demokrasi Tetap Digencarkan Meski Pilkada 2024 Usai |
![]() |
---|
Putusan Sidang Pendahuluan Sengketa Hasil Pilkada 2024 Dibacakan MK 4-5 Februari 2025 |
![]() |
---|
Bawaslu NTB Susun Outlook Penguatan Demokrasi 2025, Ajak Kepala Daerah Tindaklanjuti Problem Pilkada |
![]() |
---|
Catatan Bawaslu NTB tentang Pilkada 2024 Terkait Inovasi dan Anggaran |
![]() |
---|
Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Dilantik Serentak Presiden Prabowo 6 Februari 2025 di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.