Kemoterapi Selalu Bikin Botak dan Mandul? Berikut Penjelasan Dokter RSUD Provinsi NTB

Berikut penjelasan dokter RSUD Provinsi NTB terkait kemoterapi yang dapat berdampak pada kebotakan dan kemandulan.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Endra Kurniawan
Kompas.com
Ilustrasi kemoterapi - Berikut penjelasan dokter RSUD Provinsi NTB terkait kemoterapi yang dapat berdampak pada kebotakan dan kemandulan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kemoterapi merupakan satu pengobatan kanker dengan cara memberikan obat-obatan baik dengan cara infus, suntikan, maupun obat minum untuk membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh.

Meskipun perawatan kemoterapi terbilang sangat efektif, namun ada sejumlah kekhawatiran dari pasien saat akan menjalani kemoterapi, seperti kerontokan rambut dan kemandulan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB dr. Joko Anggoro,M.Sc.Sp.PD.,KHOM menjelaskan, tidak semua pasien yang menjalani kemo akan mengalami kerontokan rambut maupun kemandulan.

Baca juga: Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Jantung Menurut Dokter Spesialis RSUD NTB

"Beberapa golongan obat kemo yang disebut antrasiklin sebagai pengobatan kanker payudara bisa memberikan kerontokan, kanker kelenjar getah bening atau kanker prostat, bisa sebabkan kerontokan,"papar Joko.

Sementara perawatan kemoterapi untuk perawatan kanker saluran pencernaan tidak memberikan kerontokan.

Selain kerontokan, ketakutan pasien yang akan menjalani perawatan kemo yaitu sulit mendapat keturunan, namun Joko menjelaskan tidak semua kemo menimbulkan dampak tersebut.

"Tidak semua, ada beberapa kemo yang menyebabkan kemandulan, untuk kemo yang lain tetap masih bisa memiliki keturunan," sebutnya.

Namun kata Joko, sebelum menjalankan perawatan kemoterapi, dokter dan pasien harus konsultasi dan diskusi terkait dengan efek samping dari obat-obat kemo yang diberikan.

"Perlu konsultasikan ke dokter sebelum kemo," lanjutnya.

Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Mengalami Kebutaan, Begini Penjelasan Dokter RSUD NTB

Terakhir, Joko berpesan kepada pasien yang sedang menjalani kemoterapi untuk lebih ekstra menjaga kesehatan, tidak terpapar debu dan menghindari kerumunan sebab pasien yang mengalami kemo rentan terkena infeksi.

"Orang yang menjalani kemo daya tahan tubuhnya akan turun, karena kemo selain membunuh sel kanker juga membunuh sel normal, sehingga pasien sangat rentan terkena infeksi," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved