Kesehatan

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Jantung Menurut Dokter Spesialis RSUD NTB

Melaksanakan puasa dapat menghindari isiko terkena penyakit jantung, berikut paparan dr. Yusra, dokter spesialis jantung di RSUD NTB

Penulis: Laelatunniam | Editor: Idham Khalid
TribunLombok.com/Istimewa
Ilustrasi penyakit jantung - Berikut penjelasan dari dokter RSUD Provinsi NTB terkait manfaat puasa bagi kesehatan jantung. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB dr. Yusra Pintaningrum edukasi manfaat puasa bagi kesehatan jantung.

Yusra mengatakan, pengetahuan ini perlu dipahami masyarakat luas agar risiko terkena penyakit jantung dapat berkurang.

Penyakit jantung merupakan suatu kondisi di mana jantung tidak berfungsi dengan normal. Penyakit ini umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, atau stroke.

Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Mengalami Kebutaan, Begini Penjelasan Dokter RSUD NTB

Parahnya kondisi jantung dapat menyebabkan masalah yang besar dan bahkan kematian.

Oleh karena itu Yusra memaparkan manfaat puasa bagi kesehatan jantung, sebagai upaya dari pencegahan penyakit jantung.

Penerapan puasa kata Yusra, dapat menurunkan kolesterol yang merupakan salah satu faktor penyebab aterosklerosis yaitu suatu penyempitan di pembuluh darah jantung.

"Pada orang yang berpuasa kolesterol dapat turun dari 193 menjadi 184 miligram per desiliter, sementara kolesterol baik atau HDL dapat meningkat 30-40 persen," jelas Yusra.

Baca juga: Benarkah Epilepsi Tidak Dapat Disembuhkan? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Neurologi RSUD NTB

Manfaat yang kedua menurunkan tekanan  darah, pada orang yang berpuasa tekanan darah dapat menurun dari 132-129.

Selain itu, puasa juga dapat menurunkan kadar homosistein darah yang merupakan suatu asam amino alami, apabila kadarnya meningkat dapat meningkatkan risiko aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah.

Berikutnya, puasa mencegah terjadinya resistensi insulin, pada orang yang berpuasa tubuh akan lebih bijak dalam menggunakan gula dan dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes mellitus.

Terakhir, puasa dapat mengontrol berat badan, kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan penyempitan pembuluh darah, dengan berpuasa seseorang dapat menahan makan sehingga bisa mencegah dan mengurangi risiko terkena jantung koroner.

Baca juga: Tim Medis RSUD NTB Siap Berangkat ke Palestina untuk Bantu Tangani Pasien Gawat Darurat

Ada sejumlah kebiasaan yang dapat dilakukan seseorang untuk mencegah terjadinya penyakit jantung, yang paling pertama ada menghentikan kebiasaan merokok.
 
kebiasaan merokok merupakan penyebab nomor 1 dari penyakit jantung dan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung hingga empat kali lipat.

Kedua mengurangi konsumsi garam dan lemak jahat, dua zat tersebut dapat meningkatkan potensi tekanan darah tinggi dan kolesterol yang dapat berdampak pada penyakit jantung.

Ketiga membiasakan konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak aktivitas fisik atau rutin berolahraga.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved