Berita Bima

Pemkot Bima Bakal Panggil Pertamina Buntut Melambungnya Harga Elpiji 3 Kilogram

Penjabat (Pj) wali kota Bima bersama Sekda bakal bertemu semua pihak termasuk distributor gas LPG 3 kilogram dan pihak Pertamina

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Asisten I Setda Kota Bima Alwi Yasin menemui massa aksi yang berunjuk rasa terkait harga gas Elpiji 3 Kilogram di depan kantor Wali Kota Bima, Rabu (3/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Pemkot Bima merespons unjuk rasa yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasisw (BEM) Universitas Nggusuwaru (Unswa), Rabu (3/4/2024).

Mahasiswa mengkritik Pemkot Bima akibat mahalnya gas Elpiji 3 Kilogram karena dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Harga gas Elpiji 3 Kilogram mulai dari harga Rp 25 ribu, Rp 28 ribu, Rp 30 ribu, Rp 35 ribu, bahkan mencapai Rp 40 ribu di tingkat eceran.

Asisten I Setda Kota Bima Alwi Yasin yang menerima para demonstran mengatakan pada pertengan Maret 2024 penjabat (Pj) wali kota bersama Sekda memanggil semua pihak termasuk distributor gas LPG 3 kilogram dan pihak Pertamina.

Baca juga: Mahasiswa Geruduk Kantor Wali Kota Bima, Protes Gas Elpiji 3 Kilogram Dijual Melebihi HET

Dia menjelaskan, Penjabat wali Kota Bima telah mengeluarkan surat edaran yang berisi, pengecer tidak boleh menjual gas LPG 3 kilogram pada masyarakat di lingkungan yang berbeda.

Selanjutnya gubernur NTB telah mengeluarkan surat tentang HET, peraturan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kewenangan menetapkan HET berada di provinsi, atas usulan dan rapat bersama pemerintah kabupaten/kota di wilayah tersebut.

"Tidak ada kewenangan wali kota untuk mengeluarkan HET," jelasnya.

Ia juga mengakui kelangkaan disebabkan karena banyaknya kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan.

"Biasanya satu tabung seminggu, sekarang satu tabung sehari, itu menyebabkan kelangkaan karena perubahan mekanisme pasar," bebernya.

Ia meminta mahasiswa untuk percaya kepada pemerintah dan berjanji akan memanggil pihak-pihak dari PT Pertamina.

"Kami akan berkoordinasi dengan PT Pertamina," janjinya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved