Isi Pengajian Ramadhan 1445 H, Doktor Najam: Bijak dan Sehat Berdakwah di Media Sosial

Pria yang akrab disapa Doktor Najam ini menjelaskan, pengembangan dakwah di berbagai platform media sosial saat ini membutuhkan kehati-hatian.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Dok.Diskominfotik NTB
Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB Dr Najamuddin Amy (tengah) saat mengisi pengajian Ramadhan Muhammadiyah 1445 H, di Universitas Muhammadiyah Mataram, Minggu (24/03/24). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB Dr Najamuddin Amy sekaligus Ketua Lembaga Kerjasama dan Kemitraan Strategis Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB mengisi pengajian Ramadhan Muhammadiyah 1445 H, di Universitas Muhammadiyah Mataram, Minggu (24/03/24).

Pengajian tersebut dengan tema "Pengembangan Dakwah Kultural di kalangan Milenial dan Gen-Z".

Pria yang akrab disapa Doktor Najam ini menjelaskan, pengembangan dakwah di berbagai platform media sosial saat ini membutuhkan kehati-hatian serta bijak untuk memanfaatkannya.

Perkembangan teknologi informasi saat ini menjadi komplit bersamaan dengan segala resiko dan dampaknya.

"Untuk itu, pengembangan dakwah di berbagai platform media sosial harus hati-hati dan bijak," seru Doktor Najam, di hadapan puluhan pimpinan wilayah Muhammadiyah yang hadir.

Baca juga: Kadiskominfotik NTB Najamuddin Amy Siap Berantas Investasi Bodong Bersama OJK

Menurut Doktor Najam, perkembangan digital saat ini menjadi bumerang dan berkah untuk mengembangkan dakwah-dakwah di kalangan generasi milenial dan Z dan sebagai bonus demografi.

Generasi milineal dan Z jangan lengah, larut dan seolah menuhankan Artifficial Intelijent (AI) dan digitalisasi. Tidak sombong seolah teknologi dan digitalisasi bisa segala-galanya.

"Ingat, AI ini belum ada apa2nya dengan kekuasaan Allah SWT. Celestial Digital itu lebih dahsyat dari teknologi apa pun," katanya.

"Digitalisasi dan teknologi hanyalah alat, hanya wasilah dan hanyalah tools untuk memudahkan praktik keseharian kita. Membantu pekerjaan kita. Tapi bukan bukan tujuan kita. Sejatinya tujuan hamba Allah itu hanyalah beribadah kepadaNya," jelas Doktor Najam.

Karenanya bijaklah memilih platform media sosial dalam berkomunikasi, dalam berdakwah. Buat konten bermanfaat, edukatif dan inspiratif. Apalagi bisa produktif dan menjadi solusi bagi maslahat ummat.

Selain itu, pemateri dari Komisioner KPID NTB, Yusron Saudi berbicara tentang pemanfaatan platform media sosial sebagai tambahan cuan bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Pengajian tersebut turut dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor Ummat dan jajarannya Civitas Akademika UMMAT, PWM, Majelis/Lembaga dan AUM serta dihadiri oleh PDM Kabupaten Kota se NTB. Acara puncak ini sekaligus ditutup dengan penyerahan bantuan sembako ramadhan kepada kaum dhuafa dan fakir miskin.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved