FORNAS VIII NTB 2025

Tudingan FORNAS NTB Pemborosan Anggaran, Ini Tanggapan Lugas Kadis Kominfotik Yusron Hadi

Kadis Kominfotik NTB Yusron Hadi, memberikan penjelasan lugas dan terperinci soal tudingan FORNAS NTB pemborosan anggaran.

|
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
DOK. DISKOMINFO NTB
FORNAS 2025 - Kepala Dinas Kominfotik Yusron Hadi saat membuka kegiatan Gebyar Fornas 2025 di Jalan Udayana, Kota Mataram. Ia memberikan penjelasan lugas dan terperinci soal tudingan FORNAS NTB pemborosan anggaran. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gelaran Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) yang akan berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB) menuai sejumlah kritik, mulai dari tudingan pemborosan anggaran hingga minimnya pelibatan masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) NTB, Yusron Hadi, memberikan penjelasan lugas dan terperinci dalam wawancara berikut.

Apakah event FORNAS ini tidak menyebabkan pemborosan anggaran?

Yusron Hadi menjelaskan bahwa APBD NTB tahun 2025 yang berjumlah lebih dari Rp6,2 triliun telah dialokasikan secara proporsional dan berdasarkan kebutuhan prioritas pembangunan daerah.

"Sebanyak 48,34 persen digunakan untuk membiayai pembangunan di luar belanja operasional atau pegawai. Dari porsi tersebut, dialokasikan untuk sektor pendidikan sebesar 34,54 persen, kesehatan 24,14 persen, dan infrastruktur 41,32 persen. Jadi semua yang kita butuhkan sudah tercakup sesuai grand desain pembangunan," urainya.

Yusron menambahkan bahwa penyelenggaraan FORNAS justru akan memberi dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.

"InsyaAllah, dampak sosial ekonomi dari penyelenggaraan FORNAS lebih besar daripada apa yang dianggarkan.

Ia memprediksi, para pelaku transportasi, penginapan, UMKM, pariwisata, hingga ekonomi kreatif lainnya akan menerima manfaat dari program ini.

Baca juga: Peserta Fornas NTB Meninggal Dunia saat Berlibur di Gili Trawangan

Bahkan, perhitungannya, estimasi nilai dampak ekonomi dari kegiatan ini mencapai Rp100–130 miliar.

"Strategi ini membuat program prioritas pembangunan tetap berjalan dan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi bisa dilakukan."

Kabarnya FORNAS ini minim pelibatan masyarakat?

Menjawab tudungan ini, Ia menegaskan bahwa sejak awal konsep FORNAS dirancang dengan sistem swakelola dan mengutamakan keterlibatan 90 persen vendor lokal.

"Bagaimana mungkin kegiatan ini terlaksana bila tidak melibatkan temen-temen kita sejak kedatangan, mereka menginap, berkegiatan, berbelanja, berwisata dan sebagainya,” katanya.

Menurut Yusron, dampak positif dirasakan langsung oleh banyak sektor, terutama transportasi, perhotelan hingga ekonomi kreatif semua bergerak.

“Dan bahkan banyak mahasiswa kita dilibatkan sebagai volounter dan komunitas yang bisa ikutserta dalam rangkaian kegiatan seperti pembukaan/penutupan maupun menjadi bagian dari inorga yang dilombakan,” ungkap Yusron.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved