Berita Lombok

Aniaya Adik Ipar hingga Tewas, Bermula dari Insiden Cekcok Tak Ada Makan Malam

Sang kakak ipar, tidak terima adiknya dipukul sehingga mendatangi korban lalu menganiaya adik ipar sampai tewas di rumahnya, pada Jumat (8/3/2024).

Dok.Istimewa
Polsek Sakra Barat, Lombok Timur mengevakuasi jasad korban yang dianiaya kakak iparnya, Jumat (8/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Warga berinisial SP (26) di Gubuk Bangket, Desa Bungtiang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur tega menghabisi nyawa adik iparnya, pada Jumat (8/3/2024).

Korban diketahui bernama Jepri yang merupakan suami dari IN, adik dari pelaku. SP menghabisi nyawa korban dengan penganiayaan menggunakan senjata tajam.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 19.30 Wita di rumah korban, di Dusun Gubuk Bangket, Desa Buntiang.

Insiden mengerikan ini sontak membuat heboh. Video penganiayaan ini pun beredar lewat pesan berantai WhatsApp.

Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osman dalam keterangan resminya membenarkan kejadian pembunuhan tersebut. Ia pun menceritakan kronologis kejadian perkara tersebut.

Baca juga: Organisasi Jurnalis di NTB Desak Pelaku Penganiayaan Wartawan Tribun Ambon Dijerat Pasal Berlapis

Sebelum kejadian, sekira pukul 18.30 Wita, istri korban berinisial IN dan korban sempat cekcok karena tidak disediakan makan malam.

Dari cekcokan itu, korban sempat melempar istrinya (IN) menggunakan kayu dibarengi dengan nada ancaman.

"Dari cekcok itu korban sempat mengancam akan membunuh istrinya sendiri memggunakan parang," jelas Nikolas.

IN yang takut dengan prilaku suaminya itu lantas langsung kabur dari rumah dan pergi ke rumah mertuanya.

Korban sempat menyusul istrinya (IN) dan sempat memukulnya pada bagian pipi sebanyak 2 kali.

"Aksi korban ini sempat dilerai masyarakat sekitar," tuturnya.

Dari kejadian itu IN diminta pulang oleh korban dengan alasan mau makan, namun saat itu IN yang masih merasa takut sempat menghubungi kakanya SP (pelaku).

"Istri korban sempat menghubungi kakanya SP ini via pesan WA dan panggilan WA untuk meminta tolong karena dipukul oleh korban," kata Nikolas.

Sesampainya di rumah korban yang berjarak tak terlampau jauh dari rumah mertua IN, hanya selang 2 rumah, korban didatangi langsung oleh SP.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved