Berita Bima

Bocah SD di Bima Tewas Kesetrum Kabel Listrik Ladang Jagung Dekat Rumahnya

Ibu berusaha meminta bantuan kepada orang dan suaminya, warga di sekitar berdatangan menolong namun korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Jasad Afriani, siswi SD yang tersengat aliran listrik yang terpasang di ladang jagung, Jumat (1/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Pelajar SD, Afriani meninggal dunia akibat tersengat listrik yang dipasang di pagar ladang jagung di So Saronto, Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Bima, Jumat (1/2/2024).

Kapolsek Sanggar Ipda Eric menerangkan, korban bernama Afriani bersama kedua orang tuanya, Taufikurahman dan Irini, tinggal di lahan jagung So Saronto, Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.

Sekitar pukul 10.00 Wita, saat itu sang suami keluar mencari rempah-rempah dan berpesan kepada istri dan anaknya supaya diam dan tidak kemana-kemana.

"Jangan kemana-mana tinggal di pondok saja," kata Eric menirukan pesan ayah korban.

Namun tidak lama dari itu, tanpa sepengetahuan ibunya, Afriani turun dari pondok dan menuju kabel setrum yang jaraknya sekitar 20 meter. Tiba-tiba ibunya mendengar teriakan korban.

Ibunya pun langsung mengecek anaknya, namun nahas, korban sudah kesetrum kabel yang terpasang mengelilingi lahan.

"Ibu berusaha meminta bantuan kepada orang dan suaminya, warga di sekitar berdatangan untuk menolong namun korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal di tempat kejadian," tambahnya.

Korban pun sudah dievakuasi keluarga menuju ke rumah duka di Desa 0i Saro. Orang tua korban juga menolak untuk dibawa ke Puskemas Sanggar untuk dilakukan pemeriksaan.

"Saat itu keluarga juga mempersiapkan pemakaman dan korban d makamkan di TPU Desa Oi Saro Kecamatan Sanggar pukul 16.00 wita," sambungnya.

Atas kejadian ini, Eric meminta Bhabinkamtibmas dengan desa binaan memberikan himbauan kepada warganya agar tidak menggunakan aliran setrum dalam bentuk apapun untuk menjaga lahan pertanian dari hama atau babi.

"Hal ini dapat membahayakan dan menimbulkan tentunya dapat memakam korban jiwa," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved