Kisah Masa Kecil Ketua Umum PBNW Zainuddin Atsani Bersama Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid
Keseharian Zainuddin Atsani muda tak lepas dari pangkuan sang kakek TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Muhammad Zainuddin Atsani membagikan momen masa kecilnya bersama sang kakek, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Kisah itu dijelaskan dalam wawancara khusus TribunLombok.com Dialog dan Inspirasi (Trilogi), Selasa (31/1/2024).
Atsani mengenang namanya, Zainuddin yang merupakan pemberian langsung dari Pahlawan Nasional itu.
"Saya sejak lahir digendong oleh beliau (Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid) sampai usia 2 minggu," ucap Atsani memulai ceritanya.
• Dewan Penasihat TKN Zainuddin Atsani Tanggapi Mahfud MD Soal Dosa Ibu Melahirkan Anak Tak Beretika
Keseharian Zainuddin muda tak lepas dari pangkuan sang kakek.
Cerita tentang perjuangan, pendidikan, pun juga keislaman selalu disampaikan kepadanya.
Sang kakek selalu mengajarkannya cara menyikapi masalah dengan sabar.
"Karakter ninikda beliau sangat luar biasa, santun, dan beliau menghadapi masalah selalu santai, tidak pernah grasak grusuk.
"Dalam berjuang sesuai garis negara dan islam, dan menurut saya guru terbaik yang saya rasakan sejak lahir sampai hari ini adalah beliau," tuturnya.
Baca juga: Dewan Penasihat TKN Prabowo-Gibran TGKH Atsani Gaet Suara Milenial Melalui Relawan Rindu
Dalam obrolannya dengan Maulana Syaikh, Atsani yang saat itu menginjak umur 4 tahun, seolah tidak ada batasan umur.
Obrolan cucu dan kakek disampaikan bukan hanya perkara bahasan yang ringan, pun juga soal perkara berat, tak terkecuali tentang politik.
Beranjak anak-anak, Atsani kerap kali menjadi pendamping Maulana Syaikh saat sedang berdakwah di masyarakat.
Disela-sela berdakwah itu Zainuddin Atsani muda dibekali ilmu ke-NW-an.
Yakni tentang langkah perjuangan di barisan NW, dan menjaga kerukunan antarjemaah.
"Beliau selalu menekankan cinta tanah air, dan selalu berpegang terhadap trilogi NW yakni yakin, ikhlas, istiqomah, itu yang saya tanamkan sampai saat ini dan saya jalankan pula ke para jemaah," katanya.
Sejak NW berdiri pada 1 Maret 1953, trilogi tersebut tidak pernah ditinggalkan.
Atsani menyebut hal itu menjadi pondasi NW hingga bisa berdiri kokoh sebagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di NTB hingga menyebar ke selurh Indonesia.
Karena, pesan yang tidak pernah dilupakannya adalah setiap bahasan yang dilontarkan kepadanya merupakan satu pelajaran.
"Jadi ninikda hanya bercerita, urusan mengertinya, nanti suatu saat kamu akan tahu," ingatnya.
Atsani menganggap kebersamaannya dengan Maulana Syaikh adalah rezeki yang tak terhingga dari Allah SWT.
Ibadah Atsani dipantau langsung 24 jam.
Sejak umur 4 tahun ia bahkan sudah diwajibkan wirid dan tahajud.
"Dan karena amanah sampai saat ini masih saya jalankan," katanya.
Terkadang, Atsani juga juga tidur bersama dengan Maulana Syaikh.
Di tengah dekapan terbersit suara bisikan yang tak pernah luput dari ingatanya.
"Panggilan akrab Tuan Guru Bajangku," ucap Atsani menirukan kembali ucapan Maulana Syaikh kepadanya.
Keseharian Atsani bersama sang kakek tak lepas dari pengajaran tentang ke-NW-an.
Yang paling teringat, kata dia, adalah pendidikan.
Yakni NW untuk menjaga bangsa maka pendidikan itu yang utama.
Atsani mengembangkan NW dengan penguatan pendidikan sebagai wasiat dari sang Maulana Syaikh.
NW kini telah tersebar di 38 provinsi, dengan total 2.627 madrasah, terbanyak di NTB dengan total 1.345, dan sebagian lainnya di luar negeri.
(*)
Lanal Mataram Tanam 1.456 Mangrove di Lombok Barat, Gandeng Akademisi hingga PBNW |
![]() |
---|
Resmikan Kantor PBNW di Mataram, Lalu Muhammad Iqbal: Kolaborasi Bangun Daerah Bersama |
![]() |
---|
PBNW Desak Polisi Gerak Cepat Memproses Laporan Dugaan Penghinaan Gubernur NTB Lalu Iqbal |
![]() |
---|
TNI AL dan Nahdlatul Wathan Kibarkan Semangat Silaturahmi Lewat Shalat Idul Adha |
![]() |
---|
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Janjikan Tanah Eks HGU untuk Jemaah Nahdatul Wathan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.