Kasus Suami Bunuh Istri
Sosok Suami Pelaku Pembunuhan Istri di Lombok Tengah: Pekerja Keras, Hidup Harmonis dengan Keluarga
Pasangan suami istri di Lombok Tengah ini sejatinya sangat harmonis. Pembunuhan setelah cekcok hebat yang kali pertama terjadi
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Seorang suami di Desa Kawo, Lombok Tengah Suriatman (41) tega menganiaya istrinya Irawati (40) hingga meninggal dunia.
Suriatman mengaku kesal karena dituduh selingkuh dengan janda.
Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Hizkia Siagian menjelaskan, pasangan suami istri ini sejatinya sangat harmonis.
"Berdasarkan keterangan dari anak korban, orang tuanya sangat harmonis. Ini pertama kali mereka terlibat cekcok," sebut Hizkia.
Baca juga: Pengakuan Suami Bunuh Istri di Lombok Tengah, Kalap dan Minta Maaf ke Semua Keluarga
Hizkia mengungkapkan, pasutri ini dikenal sangat pekerja keras.
Bahkan keduanya bekerja hingga larut malam sampai pukul 01.00 WITA.
Keduanya menjadi contoh petani yang pekerja keras dalam menanam tembakau dan semangka di dusunnya.
"Keduanya sebagai petani. Dari pengakuan warga sekitar keduanya dikenal harmonis dan pekerja keras. Maka banyak juga warga yang kaget," jelas Hizkia.
Pasangan suami istri ini mempunyai empat orang anak.
Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Lombok Tengah, Sebelum Kejadian Pelaku Ketahuan Menyapa Janda

Dua anaknya sedang mondok di salah satu pondok pesantren.
Namun, Suriatman membunuh istrinya dengan sadis dengan memukuli korban menggunakan kayu balok berkali-kali.
Bukan hanya itu, pelaku juga memukul pipi korban hingga giginya rontok dua dan menendang perut dekat rahim korban.
Hizkia menjelaskan, luka korban mayoritas terdapat di bagian kepala.
Yakni tujuh luka robek yang menyebabkan pendarahan hebat.
Tengkorak korban juga pecah akibat hantaman benda tumpul sehingga mengakibatkan meninggal dunia.
"Korban lalu digotong menggunakan karung dan ditaruh di embung dekat gubuk kecil," jelas Hizkia.
Hizkia mengungkapkan, guna menghilangkan jejak darah korban yang berceceran di jalan, pelaku membakar kayu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.