Perjalanan Karier HM Djamaluddin, Cucu Maulana Syaikh Zainuddin: dari Perantauan Kini Pimpin Yayasan

Berikut perjalanan karier HM Djamaluddin, cucu dari Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid. Ia pernah merantau kini pimpin yayasan kakeknya.

TribunLombok.com/Istimewa
Ketua Ketua YPH PPD NWDI HM Djamaluddin - Berikut perjalanan karier HM Djamaluddin, cucu dari Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid. Ia pernah merantau kini pimpin yayasan kakeknya. 

Sehari-hari Djamaluddin lebih sering terlihat mengenakan kemeja putih polos, celana hitam, dan kopiah hitam.

Seperti kesederhanaan dalam memilih pakaian, nada bicaranya juga datar, namun terarah.

Ketika bekerja, ia sangat fokus. Sedikit bercanda, namun memiliki selera humor yang tinggi.

Gambaran umum tentangnya itu berbanding lurus dengan bidang yang ia tekuni. Saat bekerja sebagai seorang programmer, ia hanya berhadapan dengan komputer.

Memang sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia memiliki ketertarikan dan kemampuan lebih di bidang sains, khususnya matematika.

Dengan segudang pengalaman bekerja sebagai seorang progmmer di luar Lombok, pada tahun 2009 ia kembali memenuhi panggilan keluarga untuk membantu melanjutkan perjuangan organisasi.

Tak lama di Pancor, pada 2013, ia diminta menggantikan kakaknya Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain (YPH PPD) NW Pancor saat itu.

Karena saat itu kakaknya Hj Siti Rohmi Djalilah menjabat sebagai Ketua DPRD Lombok Timur.

Saat pertama kali menerima permintaan itu, ia sempat menolak. Alasannya, karena saat itu ia masih bekerja sebagai seorang programmer di PT Newmont Nusa Tenggara.

Selain itu, memang ia merasa belum siap untuk memimpin yayasan pendidikan organisasi Islam terbesar di NTB.

Namun karena pilihan hanya jatuh padanya, ia mengiyakan dengan kondisi mendapat pendampingan dari pengurus yang sudah berpengalaman.

Djamaluddin menerangkan, puluhan tahun ia telah bekerja sebagai seorang profesional IT programmer.

Menakhodai pekerjaan sebagai profesional tentu sangat jauh berbeda dengan sistem kerja organisasi yang berbasis sosial dan semangat gotong royong. Di sinilah awalnya ia banyak belajar untuk berkompromi.

Baca juga: Universitas Hamzanwadi Buka General English, Djamaluddin Tekankan Pentingnya Praktek

Dan dengan cepat ia mampu beradaptasi. Sampai saat ini, ia terus berupaya dan mengajak generasi muda NWDI untuk meneruskan nilai-nilai perjuangan sang kakek Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid.

Selain itu, impian yang tengah ia perjuangkan saat ini adalah menyetarakan kualitas lembaga pendidikan yang bernaung di bawah yayasan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved