Realisasi Pajak PKB Masih Kalah dari Kota Mataram, Samsat Lombok Timur akan Jemput Bola

Kabupaten Lombok Timur tercatat menjadi daerah dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak di Provinsi NTB sepanjang tahun 2023.

Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
Kepala Samsat Lombok Timur, H Abdul Aziz menjelaskan perihal penyerapan Pajak PKB Lombok Timur yang masih kalah dengan Kota Mataram. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kabupaten Lombok Timur tercatat menjadi daerah dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak di Provinsi NTB sepanjang tahun 2023.

Meski demikian, realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bukan yang tertinggi dan masih kalah dengan Kota Mataram.

"Di 2023 itu, paling tinggi Mataram, kita (Lombok Timur) kedua, kemudian Lombok Tengah," ucap Kepala Samsat Lombok Timur, H Abdul Aziz, setelah dikonfirmasi TribunLombok.com, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Pemkot Mataram Harap Pajak Parkir Teras Udayana jadi Potensi PAD Baru

Dijelaskannya, kalahnya realisasi PKB Lombok Timur dikarenakan serapan PKB Kota Mataram yang banyak berasal dari kendaraan roda empat, yang notabenenya berpajak lebih tinggi.

"Karena di sana roda empatnya banyak, kita di sini roda dua. Pajak satu kendaraan roda empat bisa sampai puluhan roda dua," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Abdul, kesadaran pajak pada masyarakat juga masih menjadi pekerjaan rumah (PR) penting Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur.

Meski begitu, pihaknya optimis dapat kembali mencapai realisasi target PKB tahun 2024 yang dinaikkan menjadi Rp9,6 miliar.

Satu diantara caranya adalah dengan menggencarkan berbagai strategi penyerapan. Seperti layanan pembayaran keliling hingga razia kendaraan wajib pajak.

Baca juga: Bappenda Lombok Timur Target 70 Persen PAD dari Sektor Pajak di Momen Nataru 2024

"Kita akan jemput bola, kita kan punya layanan, tinggal masyarakat menelepon, kita datangi di mana maunya menyambung surat," ucapnya.

Terlepas dari persoalan tersebut, realisasi PKB di Kabupaten Lombok Timur capai Rp88,4 miliar. Realisasi itu pun melampaui target tahunan.

"Ada surplus Rp1,5 miliar dari target yang ditentukan," demikian Abdul.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved