Pilpres 2024

Ganjar-Mahfud Janji Tanggung Utang Petani dan Nelayan

Ganjar memberi catatan bahwa penghapusan utang petani dan nelayan dilakukan secara selektif

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menghadiri launching program KTP Sakti di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023). Ganjar memberi catatan bahwa penghapusan utang petani dan nelayan dilakukan secara selektif. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Calon presiden Ganjar Pranowo mengungkap janji kampanyenya saat menemui petani di Desa Selepan Wilalung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).

Ganjar secara khusus berdiskusi dengan para sejumlah petani dengan menanyakan perihal utang Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Para petani yang hadir mengaku kesulitan membayar kredit karena terkendala gagal panen dan dampak negatif pandemi Covid-19.

Ganjar merespon positif ungkapan para petani dengan mengatakan akan mencermati secara mendalam data kredit macet KUR, baik di kalangan petani maupun nelayan.

Ia menambahkan, alasan utama meringankan beban tanggungan petani dan nelayan karena kedua profesi itu adalah tulang punggung kedaulatan pangan Indonesia.

Baca juga: Dialog dengan Pemuda Sembalun, Lalu Iqbal Beri Saran Solusi untuk Memperbaiki Nasib Petani

“Pemerintahan Ganjar dan Mahfud siap menanggung seluruh utang petani dan nelayan,” kata Ganjar, dikutip dari Tribunnews.

Janji itu yakni Program Pemutihan Utang bagi petani yang mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Alasannya, petani mendapatkan musibah sehingga tidak bisa melunasi kredit.

“Kami menghitung, kurang lebih kredit macet petani itu sekitar Rp 600an miliar. Maka, kita akan juga hapuskan,” kata Ganjar.

Meski demikian, Ganjar memberi catatan bahwa penghapusan utang dilakukan secara selektif.

Baca juga: Asisten II Setda NTB Sebut Jadi Petani Lebih Menjanjikan daripada PNS

“Mana yang memang karena situasi yang sulit, mana yang karena itikadnya buruk. Itu cara kita membantu petani," bebernya.

Saat menjabat Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023, Ganjar menerapkan program meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

Ganjar mengaku bahwa para petani dan nelayan menghadapi kesulitan karena terlilit utang, yang bersumber dari kredit modal kerja.

Apalagi, disaat mengalami gagal panen karena faktor cuaca, petani kesulitan mengembalikan pinjaman modal.

Persoalan yang sama juga dihadapi para nelayan, yang sulit memprediksi hasil dan nilai tangkapannya, karena menghadapi perubahan iklim.

Ganjar menyatakan akan mencarikan solusi pemutihan kredit sehingga dapat meringankan beban petani dan nelayan.

“Harapannya, hilangnya beban tanggungan tadi, para petani dan nelayan menjadi lebih ringan untuk bekerja, terbuka harapan baru, dan menjadi semangat untuk kembali turun ke sawah dan melaut lagi,” kata Ganjar.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved