Warga Lombok Tengah Dihajar Pria Diduga Bos Judi Sabung Ayam, Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Lalu Welli Viddi Hamid menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku berinisial BG di Lombok Plaza Hotel, (25/12/20239).

Penulis: Sinto | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Konferensi pers penganiayaan yang dilakukan oleh Budi Gerah terhadap Lalu Welli yang diselenggarakan di Banana Cafe, Praya, Lombok Tengah, Rabu (27/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Lalu Welli Viddi Hamid (34) menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku Budi Gerah (30) di Lombok Plaza Hotel, (25/12/20239).

Lalu Welli Hamid merupakan warga Jempong Ilir, Desa Mertak Tombok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

Akibat kejadian tersebut Lalu Welli mengalami luka-luka di bagian wajah dan telah melakukan visum atas kejadian tersebut.

Pelaku kini telah ditahan Mapolsek Sandubaya Cakra Mataram dan telah dilimpahkan ke Polresta Mataram.

Lalu Welli dalam konferensi pers hari ini Rabu, (27/12/2023) menjelaskan, pihaknya menduga aksi penganiayaan yang dilakukan oleh Budi Gerah karena dirinya bos dari areal judi sabung ayam yang menjadi sumber dana aksi premanisme.

Baca juga: Tidak Terima Saudarinya Ditalak, Warga Desa Banyu Urip Lombok Tengah Bacok Adik Ipar

Lalu Welli pun membeberkan kronologis terjadinya penganiayaan yang diduga melibatkan beberapa pelaku.

Pada malam tersebut ia bersama keluarganya sedang menikmati hiburan malam berupa live musik di Lombok Plaza Hotel.

Sebelum terjadinya penganiayaan pada malam tersebut, korban mengaku memang dalam keadaan mabuk berat.

Pada saat ia mau ke kamar mandi, Lalu Welli tiba-tiba dihadang oleh pelaku dan memintanya untuk ke pinggir dengan motif yang tidak diketahui.

Karena pelaku tidak mau menghindar, akhirnya pelaku mendorong Lalu Welli sehingga ia mencoba mendorong balik.

"Kemudian saya tidak tahu tiba-tiba dari belakang, teman pelaku tiba-tiba lompat dari atas dan dorong saya. Sampai akhirnya saya terpental," jelas Lalu Welli.

Lalu Welli mengungkapkan, ia akhirnya mencoba membela diri dengan melawan pelaku namun tiba-tiba dilerai sehingga tidak bisa melawan.

Hingga akhirnya ia diminta untuk keluar dan diamankan oleh keponakannya sendiri karena ternyata ada seorang yang membawa botol.

"Sampai di luar saya ketemu dengan pelaku yang memukul. Akhirnya saya berlari mencoba melawan kembali karena telah mendorong saya, namun ditahan oleh keponakan saya." beber Lalu Welli.

"Kemudian saya tidak tahu dari arah mana kemudian ada orang yang tiba-tiba mukul saya. Orang tersebut bernama Bayu Gerah yang membuat saya terpental dalam kondisi tidak sadar sehingga saya tambah sempoyongan," sambungnya.

Baca juga: Dendam Lapaknya Dirusak, Pedagang Bacok Tukang Parkir di Taman Wisata Sembalun

Lebih lanjut Lalu Welli mengungkapkan, pelaku ternyata melakukan pemukulan bertubi-tubi tidak hanya sekali.

Bahkan, saksi yang melihatnya dipukul sampai menangis melihatnya dianiaya dengan begitu kasarnya.

Lalu Welli tetap dipukul hingga pukulan tersebut mengenai matanya dalam keadaan tidak berdaya. Pada saat terjatuh pun ia tetap dipukul oleh pelaku dengan membabi buta.

"Teman-temannya dari Bayu Gerah juga membiarkan saya dipukul dan mengelilingi saya. Termasuk satpam-satpam Lombok Plaza yang juga menonton memukul saya," jelas Lalu Welli.

Selanjutnya kemudian Lalu Welli berhasil diselamatkan oleh keponakannya menggunakan taksi.

Sehari setelah kejadian tersebut, Lalu Welli bersama dengan aliansi Merang Tastura akhirnya mendatangi Polsek Cakra untuk mempertanyakan proses hukum yang sedang berjalan.

"Kami ingin mempertanyakan proses hukum yang sedang berjalan tanpa ada tujuan yang lain. Akan tetapi saat kita tiba di sana ternyata pihak Bayu Gerah ditemani ayahnya pakai celana pendek, pakai singlet masuk ke Polsek," jelas Lalu Welli.

Akhirnya kemudian dilakukan perundingan antara perwakilan Lalu Welli dari Lombok Tengah dengan pihak Bayu Gerah.

Namun, saat dilakukan perundingan pihak Bayu Gerah menantang dan membuatnya keberatan, namun mengurungkan niat karena di luar Polsek ternyata ada orang-orang yang membawa senjata tajam.

Kejumawaan dari pelaku yang justru membuatnya tambah geram. Lalu Welli menduga keberanian dari pihak Bayu Gerah karena memiliki areal judi sabung ayam.

Atas kejadian ini, Lalu Welli bersama dengan sejumlah aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat di Lombok Tengah yang tergabung dalam Merang Tastura melakukan penuntutan terhadap pelaku sebagai berikut:

Baca juga: Atlet Muay Thai Ditangkap Polrets Mataram Usai Aniaya 5 Pria di Lombok Barat

1. Mengecam tindakan premanisme di Cakra Mataram dan pernyataan tantangan yang dilontarkan oleh ayahnya Bayu Gerah.

2. Menghukum seberat-beratnya Bayu Gerah karena telah seolah-olah tidak takut dengan orang Lombok Tengah sehingga dapat memicu SARA.

3. Penutupan manajemen Lombok Plaza Hotel yang tidak melindungi tamunya saat terjadinya penganiayaan.

4. Penutupan areal judi sabung ayam yang dimiliki Bagu Gerah karena diduga merupakan sumber dana kuatnya premanisme di daerah Cakra.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved