Pilpres 2024
Mustasar PBNU KH Said Aqil Siradj: Jangan Jual Surga untuk Politik!
"Jangan jual surga untuk politik," tegas Said Aqil Siradj, usai memberi kuliah umum di Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB, di Mataram, Rabu (21/12).
Penulis: Laelatunniam | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK. COM, MATARAM - Memasuki tahun politik Mustasar PB Nahdatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj mengingatkan para politisi tidak memakai politik identitas.
Apalagi menjual isu agama atau menggunakan ayat-ayat untuk kepentingan politik.
"Jangan jual surga untuk politik," tegas Said Aqil Siradj, usai memberi kuliah umum di Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB, di Mataram, Rabu (21/12/2023).
Kalimat singkat itu ditekankan hingga dua kali, sebab di tahun politik sekarang cukup memprihatinkan, orang-orang mulai menjual surga dan neraka dalam berpolitik.
Tahun politik banyak pihak yang melakukan praktik politik identitas.
Ajaran agama dan tuntunan ibadah menurut Said Aqil Siradj tidak boleh dikaitkan dengan agama.
Seperti ucapan Amin dalam ibadah orang Islam tidak boleh dikaitkan dengan politik. "Ya, itu (tidak masalah)," katanya singkat.
Meski Said Aqil tidak menyebut secara eksplisit, namun saat ini,
pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas terkait berubahnya salat hingga ada masyarakat yang melakukan tahiyat dua jari berbuntut panjang.
"Mari Pemilu atau Pilpres kita jalankan dengan damai, semuanya saudara kita, semuanya yang tidak paslon itu anak-anak bangsa semuanya," katanya.
"Jauhkan dari politik identitas. Jangan jual surga untuk politik," tegasnya.
Terkait kehadirannya di NTB, Said Aqil menjelaskan, selaku anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dia datang memberikan kuliah umum pada ribuan mahasiswa UNU NTB tentang nasionalisme.
"Kita khawatir saat ini sudah banyak generasi muda banyak yang sudah lupa nasionalisme, terlebih anak-anak muda yang masih kosong, rentan terpapar ideologi yang bertentangan dengan nasionalisme," katanya.
"Negara Islam, pancasila thaghut, jahiliyah," itu merupakan jargon yang tendensius yang mudah sekali diserap generasi muda yang tidak punya pemahaman yang benar tentang agama dan nasionalisme.
Dijelaskan nasionalisme tidak bertentangan dengan Islam, justru Kyai Hasyim Asy'ari pendiri NU mengatakan kalau anda beragama harus nasionalis, anda nasional harus beragama.
| Ganjar Pranowo Ogah Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Piih Jadi Oposisi |
|
|---|
| Sandiaga Uno Ogah Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran |
|
|---|
| Alasan MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Din Syamsuddin Sebut Ini Bukan Kiamat |
|
|---|
| Alasan MK Tolak Gugatan Pilpres 2024 Anies-Muhaimin Soal Pencalonan Gibran Hingga Bansos Jokowi |
|
|---|
| KPU Lombok Timur Terima Gugatan PHPU TPN Ganjar-Mahfud di 6 TPS |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.