Menyimak Strategi Puskemas Mpunda Lawan TBC lewat Inovasi 'Si Upin Capek Uber Rusa'

Perang melawan tuberkulosis (TBC) terus digaungkan tenaga kesehatan Puskemas Mpunda, Kota Bima dengan cara 'Si Upin Capek Uber Rusa'.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Koordinator Pelayanan TB, Kusta, dan Hepatisis Puskemas Mpunda Kota Bima, Dewi Sartika saat menceritakan inovasi yang dibuatnya berjudul Si Upin Capek Uber Rusa, Senin (18/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Perang melawan tuberkulosis (TBC) terus digaungkan tenaga kesehatan Puskesmas Mpunda, Kota Bima.

Puskesmas Mpunda baru-baru ini membuat inovasi dengan sebutan 'Si Upin Capek Uber Rusa'. Terobosan ini pun dinobatkan menjadi juara pertama pemenangan inovasi terbaik kategori kesehatan oleh Pemkot bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kota Bima.

Koordinator Pelayanan TB, Kusta, dan Hepatisis Puskemas Mpunda Kota Bima, Dewi Sartika mengatakan untuk menekan angka positif dan penularan TBC pihaknya membuat inovasi nama unik dan muda dikenal.

Baca juga: TBC di Lombok Timur Tahun 2023 Tembus 1.682 Kasus, Dinkes Tambah Fasilitas di Puskesmas

"Alhamdulillah saat malam penganugerahan beberapa malam lalu inovasi yang berjudul Si Upin Capek Rusa jadi pemenang," aku Dewi saat ditemui TribunLombok.com, Senin (18/12/2023).

Ia melanjutkan, pemilihan namanya inovasi si upin capek uber rusa dinilai penamaan yang unik dan melekat di masyarakat. Si upin diumpamakan sebagai tenaga kesehatan yang turun kemasyarakatan untuk melakukan skrining TBC atau mengejar (uber) rusa.

"Nah gerakan kami ini gendor pintu penderita TBC untuk diberikan perawatan dan menggedor pintu yang ada dilingkungan itu untuk pelacakan kasus TB," tambah wanita yang juga tenaga medis di Puskemas Mpunda ini.

Skrining ini bertujuan untuk melacak kasus TBC terlebih di lingkungan itu ada yang positif TBC, sehingga perlu adanya langkah antisipasi.

"Di lingkungan yang positif itu kami lakukan pelacakan hingga 30 orang," katanya.

Tujuan lainnya untuk mencapai target pelacakan terduga positif TBC selama setahun sebanyak 988 orang. Target ini ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bima, hingga bulan ini sudah mencapai 745 orang lebih atau sekitar 80 persen.

Baca juga: 300 Warga Kabupaten Bima Positif TBC Sejak Januari 2023

"Cara aksi ketuk pintu itu kita bisa mencari terduga penderita TBC," harapnya.

Kendati demikian, Dewi dan rekan medis lainnya sering menemukan kendala adanya pasien positif yang sulit untuk memeriksakan diri dan masih beraktivitas tanpa menerapkan perilaku pasien positif TBC.

"Obatnnya di kami yang di puskemas karena data-data ada di sini dan dijual tidak sembarang. Pasti kalau dia (pasien TBC) mau berobat bakalan dirujuk ke puskemas tempat tinggal si pasien," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved