Elektabilitas Ganjar-Mahfud Turun, Hasto: Keputusan MK Saja Diintervensi, Masa Survei Tidak?

TRIBUNLOMBOK.COM - Indonesia Political Opinion (IPO) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA masing-masing mengeluarkan hasil survei terbaru November 2023.

Survei itu terkait elektabilitas Capres-Cawapres yang salah satu hasilnya Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi kedua.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai survei itu bagian dari alat pemenangan yang sudah diatur hasilnya.

"Kalau mau survei diintervensi dulu. Kalau keputusan MK saja bisa diintervensi istana, masa survei tidak. Caranya mudah," jelas Hasto dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).

Dia menyebut, pengambilan sampel dari populasi untuk survei lebih dulu ada proses rekonstruksi realitas.

Baca juga: TGB Dampingi Ganjar-Mahfud MD Diskusi Terbuka di Muhammadiyah Jakarta

"Di lokasi di mana sample akan diambil, lalu dibagi sembako dan beras, kan, itu sudah ada beras bergambar Pak Prabowo dan Mas Gibran," bebernya.

Hasto meyakini daerah yang sudah dibagikan beras tidak akan membuat suara rakyat bungkam.

Sebab, rakyat akan melihat kepemimpinan itu dari Ganjar-Mahfud MD.

"Pak Ganjar, gubernur tercepat yang mengentaskan kemiskinan. Pak Ganjar bisa tidur di rumah-rumah rakyat untuk menyerap aspirasi dan apa yang dikehendaki oleh rakyat itu.

Baca juga: TGB Zainul Majdi Tanggapi Perseteruan Pendukung Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Gibran

Pak Ganjar itu menyelesaikan masalah dengan cepat. Pak Ganjar ini bisa gaspol. Mana yang lain gak punya energi. Jadi, perpaduan Pak Ganjar dan Mahfud adalah perpaduan energi untuk keunggulan Indonesia," ungkapnya.

Hasto menyampaikan dalam demokrasi pentingnya karakter kepemimpinan.

Dia meyakini Ganjar-Mahfud akan membawa Indonesia lebih unggul.

Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan kesatuan yang bisa membawa energi bagi keunggulan Indonesia.

"Syarat untuk lebih unggul, jangan sampai nepotisme, kolusi, korupsi, come back (kembali, red). Maka ini yang jadi spirit kita semuanya untuk kita kawal.

Sehingga Pak Ganjar-Mahfud itu bukan untuk PDI Perjuangan apalagi untuk keluarga. Ini untuk bangsa Indonesia," tegas dia.