Program Beasiswa NTB Zul-Rohmi Akan Dicoret, Alumi hingga Ketua KNPI Lombok Timur Bereaksi

Jika Program Beasiswa NTB distop karena masalah anggaran, menurutnya hal itu tidak wajar. Alasan anggaran menurutnya hal itu tidak wajar.

Dok.Istimewa
Ahmad Humaidi, Alumni Program Beasiswa NTB Tujuan Malaysia. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menghapus program beasiswa NTB disayangkan alumni penerima beasiswa.

"Pada dasarnya saya sesalkan dan tidak setuju dengan rencana Pak Pj Gunernur (Lalu Gita Ariadi) yang mau stop Program Beasiswa itu," kata Ahmad Humaidi, dosen Universitas Hamzanwadi sekaligus alumni penerima beasiswa NTB, Minggu (19/11/2023).

Jika program Beasiswa NTB distop karena masalah anggaran, menurutnya hal itu tidak wajar.

Terlebih jika program yang justru baik bagi masyarakat itu diganti dengan program lain.

"Tapi kalau ngotot mau distop, saya berhararap ada program pengganti yang lebih baik. Jangan justru anggaran untuk beasiswa kemudian dipakai program yang muaranya berbagi proyek dan keuntungan pribadi oknum," sebutnya.

Baca juga: Lalu Iqbal Beri Motivasi Mahasiswa IKMA DM Unram

Dia berkeyakinan, program beasiswa NTB tentu hasilnya tidak instan.

Menurutnya program beasiswa NTB adalah investasi jangka panjang pada anak NTB.

"Saya berikan 1 saja contoh efek instan beasiswa ini. Kedatangan anak-anak NTB ke Malaysia khususnya Lombok bisa mengubah penilaian orang Malaysia bahwa orang Lombok tidak hanya bisa panen sawit, tapi memiliki generasi emas cerdas, santun dan agamis," tegasnya.

Saat ini, dengan adanya program beasiswa itu pandangan orang Malaysia tentang Lombok menjadi positif.

Mereka tidak lagi memandang rendah orang-orang Lombok.

"Apakah kita tidak malu dikenal sebagai daerah tertinggal yang hanya bisa produksi tenaga pemanen sawit?. Tentu dengan segala kerendahan hati saya tidak merendahkan saudara kita yang kerja jadi TKI/TKW di Malaysia, itu pekerjaan mulia dan halal," imbuhnya.

"Tapi ini jelas tamparan bagi para pemangku kebijakan yang punya tanggung jawab memelihara rakyatnya dan memberikan peluang kerja dan pengharapan hidup di daerah sendiri," lanjutnya.

Untuk itu, ia berharap Pj gubernur berpikir ulang, setidaknya skemanya bisa diperbaiki, supaya lebih banyak menjangkau anak-anak NTB.

"Bukan malah di stop begitu saja. Perlu diingat bahwa semua generasi NTB berhak mengenyam pendidikan yang layak dan itu bagian dari tanggungjawab pemerintah NTB," tutupnya.

Di satu sisi, Ketua KNPI Lombok Timur Zuarno Saputra menyebutkan, program beasiswa ini secara umum bagus untuk meningkatkan kualitas SDM NTB.

"Sebagai ketua KNPI yang bergelut dengan pemuda tentu segala program pemerintah yang terkait dengan pemberdayaan generasi muda sangat saya dukung dan apresisasi tidak terkecuali Program Zulrohmi lewat Beasiswa NTB," katanya.

Dia mempertanyakan alasan dan motif Pj Gubernur NTB menyetop program beasiswa NTB.

"Pak Gita harus jelaskan apa tujuannya distop, apakah hanya tentang anggaran?. Kan bisa dikaji dulu lebih mendalam, jangan sampai ini hanya main gagah-gagahan," sebutnya.

"Kalau memang dirasa program beasiswa ini kurang baik maka pak Pj harus berikan solusi dong, solusi konkret untuk generasi muda NTB, jangan cuma alihkan dana ke hal yang justru tidak produktif bahkan lebih buruk," tutup Zuarno.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved