Menuju Generasi Emas 2045, NTB Teguhkan Komitmen Sukseskan Program MBG

Ringkasan Berita:

• MBG NTB Sukses Jadi Gerakan Sosial-Ekonomi: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Pemprov NTB telah melayani 1,23 juta penerima (66,8 persen target) dengan 409 dapur aktif yang menyerap 17.434 tenaga kerja lokal.
• Fokus Mutu dan Jaringan Lokal: Program ini bukan hanya soal memberi makan, namun juga fokus pada standar keamanan pangan ketat (sertifikasi dan uji lab) dan memperkuat ekonomi rakyat dengan melibatkan 1.391 supplier lokal (UMKM, Koperasi, dll.).

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat terus memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sukses, aman, dan tepat sasaran di seluruh kabupaten/kota. 

Gubernur NTB Dr H Lalu Muhammad Iqbal menegaskan bahwa program ini bukan sekadar agenda memberi makan, melainkan gerakan sosial-ekonomi yang bermartabat, berkelanjutan, dan memuliakan rakyat.

“MBG bukan hanya soal memberi makan, tetapi memastikan makanan itu aman, bergizi, dan memuliakan kehidupan rakyat. Karena di setiap piring yang kita sajikan, ada masa depan anak-anak NTB yang sedang kita jaga,” tegas Gubernur Iqbal di Mataram, Sabtu (1/11).

Cakupan dan Sebaran Program

Hingga 1 November 2025, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di NTB menunjukkan kemajuan menggembirakan. Capaian ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi NTB dalam memastikan hak gizi anak-anak dan kelompok rentan terpenuhi secara berkelanjutan.

Selain fokus pada gizi, program ini juga memperkuat ekonomi rakyat dan menciptakan lapangan kerja baru. MBG kini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun generasi emas NTB.

Penerima Manfaat Meningkat Signifikan

Jumlah penerima manfaat sudah mencapai 1.236.270 jiwa atau 66,8 persen dari total target 1,85 juta penerima manfaat.

Sebaran penerima mencakup Balita, Siswa PAUD, sampai SMA/SMK sederajat hingga ibu menyusui dan Ibu Hamik dengan jangkauan yang merata di seluruh kabupaten/kota. 

“Lebih dari dua pertiga target penerima manfaat telah terlayani secara aktif. Ini menunjukkan sinergi yang baik antara semua pihak,” ujar Gubernur.

409 Dapur MBG Telah Beroperasi

Dalam pelaksanaannya, terdapat 409 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi aktif di seluruh NTB, terdiri atas: 402 SPPG Mitra Swasta dan Masyarakat, 4 SPPG di Pondok Pesantren, 2 SPPG di lingkungan POLRI, 1 SPPG di TNI AU, dan 84 SPPG sedang dalam tahapan Proses.

SPPG menjadi simpul utama sistem penyediaan pangan MBG yang menghubungkan petani, nelayan, koperasi, dan UMKM dengan sekolah, pondok pesantren, dan posyandu penerima manfaat.

17.434 Tenaga Kerja Lokal Terserap

Program MBG tidak hanya menjamin gizi masyarakat, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi rakyat dengan menyerap 17.434 tenaga kerja lokal.

Rata-rata setiap dapur MBG melibatkan 35–40 pekerja lokal, sebagian besar perempuan dan pelaku UMKM.

“MBG bukan hanya memberi makan anak-anak NTB, tapi juga memberi penghidupan bagi ribuan keluarga di seluruh kabupaten/kota,” ujar Gubernur Iqbal.

Baca juga: BGN Target 25 Ribu SPPG Beroperasi Layani MBG pada Akhir 2025

1.391 Supplier Lokal Terlibat

Sebanyak 1.391 supplier lokal ikut mendukung rantai pasok MBG, terdiri dari: 738 UMKM, 46 Koperasi, 6 BUMDes, dan 601 supplier lainnya.

Dengan keterlibatan ini, MBG menjadi program yang menumbuhkan ekonomi lokal, memastikan petani, nelayan, peternak, dan pedagang kecil mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan pemerintah.

Standar Ketat Mutu dan Keamanan Pangan