Lalu Iqbal Menyayangkan Jika Program Beasiswa NTB Benar-benar Dihapus

Tapi jika dinilai membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), alangkah baiknya program itu dievaluasi kembali.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Lalu Muhammad Iqbal 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Rencana penghapusan program beasiswa NTB menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Isu tersebut pun ditanggapi Lalu Muhammad Iqbal, mantan Dutas Besar RI untuk Turki asal Lombok.

Selaku diplomat karier yang pernah bertugas di berbagai negara, Lalu Muhammad Iqbal menyakini pemerintah NTB tidak akan menghapus program beasiswa tersebut.

Tapi jika dinilai membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), alangkah baiknya program itu dievaluasi kembali.

"Saya rasa peninjauan kembali itu sepantasnya dilakukan, untuk melihat sejauh mana dampak positif bagi NTB," kata Iqbal, Sabtu (18/11/2023).

Baca juga: Lalu Iqbal Bangga Jika Zulkieflimansyah Maju di Pilkada DKI Jakarta

Pemberian beasiswa kepada pelajar di NTB itu, kata Iqbal, harus bisa dipertanggungjawabkan oleh pemerintah sebagai pemberi dan pelajar sebagai penerima.

Pertanggung jawaban itu bisa berupa peran alumni beasiswa tersebut untuk daerah NTB.

Apalagi jika pemilihan jurusan tersebut dilakukan oleh pelajar itu sendiri.

"Kalau ternyata pemilihan jurusan itu dilakukan oleh masing-masing orang, bukan pilihan Pemprov NTB sesuai kebutuhan, berarti harus dipertanyakan berapa dari orang-orang itu (penerima beasiswa) yang mengabdikan diri untuk NTB setelah menerima itu," kata Iqbal.

Iqbal akan sangat menyayangkan jika benar Pemprov NTB akan menghapus program tersebut.

Jika benar membebankan APBD, Iqbal berharap pemerintah mencari cara lain untuk melanjutkan program beasiswa tersebut.

"Ide pemberian beasiswa itu sangat mulia, dan saya mendukung program tersebut," jelas eks Dubes Indonesia untuk Turki itu.

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB Lalu Suryadi menjelaskan, pemerintah belum melakukan evaluasi terhadap program beasiswa tersebut.

Namun rencana penghapusan tersebut ditujukan untuk mahasiswa baru.

Sementara untuk beasiswa yang sudah berjalan akan tetap dituntaskan hingga selesai masa studi.

"Kalau yang on going sudah kita alokasikan Rp15 miliar untuk 2024, yang belum ini yang baru," kata Suryadi, Selasa (14/11/2023).

Jika hasil evaluasi nantinya diputuskan lanjut, namun APBD 2024 sudah ditetapkan, kemungkinan akan dialokasikan di APBD perubahan 2024.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved