Berita Lombok Timur
Warga Sakra Lombok Timur Rawat Tradisi dengan Gelar Festival Bale Langgak 'Gawe Musim Kembalit'
Acaranya yakni Parade 1000 Tebolak Beak, Pagelaran Seni Budaya, Lomba Tari TK & SD, Kolaborasi Gendang Beleq, Presean, Bazar Kuliner, Donasi, Musik
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pemerintah Desa Sakra, Lombok Timur bersama Pemuda menggelar Festival Bale Langgak bertajuk Gawe Musim Kembalit dalam rangka merawat adat istiadat di tengah masyarakat.
Acara akan digelar selama 6 hari di Lapangan Gora Sakra terhitung mulai 19-24 November 2023.
Tujuan lainnya yakni memperkenalkan Desa Sakra yang merupakan desa tertua di Lombok Timur.
Ketua Panitia, Lalu Anugrah Bayu Adi menyampaikan, Desa Sakra saat ini memiliki situs-situs peninggalan sejarah yang tidak kalah pentingnya, sebagai bukti eksistensi dari kebenaran sejarah.
Satu diantaranya adalah dari keberadaan salah satu situs kuno yakni Makam Batu Bangke.
Baca juga: Wisata Lombok, Festival Bale Langgak di Lombok Timur: Acara Adat Masyarakat Sakra
"Selain itu ada situs lain juga, diantaranya Petilasan Dewe Mas Panji, Lingkok Siwa’, Dewe Pako’, Sumur Bali dan masih banayak peninggalan budaya leluhur yang berupa kesenian tradisional," ucap Lalu Anugrah, Minggu (5/11/2023).
Selain itu, melalui Festival Bale Langgak tersebut juga diharapkan mampu memperkenalkan nilai hidup yang dijunjung masyarakat sekitar.
Di antaranya adalah tata cara berinteraksi dan juga kuliner tradisional yang memiliki kisah-kisah unik tentang sejarah nenek moyang Suku Sasak.
"Upaya pelestarian memang telah kami laksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dalam bentuk Event Tahunan serupa, ini merupakan event ke 4 yang akan digelar," katanya.
Gawe Musim Kembalit kata dia, juga telah sukses diselenggarakan pada Oktober 2018, November 2019 dan terakhir pada Agustus 2022.
Baca juga: Cerita Bale Samar Sakra, Rumah Mistis Tempat Selendang Dewi Anjani Disemayamkan
Selain itu, melalui event ini diharapkan bisa menjadi wahana pelestarian serta pembelajaran tentang sejarah serta budaya asli suku Sasak bagi generasi muda.
Agar budaya Sasak tidak terkikis bahkan tergantikan budaya modern ataupun budaya lain yang lebih banyak membawa pengaruh buruk bagi nilai-nilai etika dan budaya ketimuran yang menjadi kebanggan Nusantara.
"Selain itu generasi muda Sakra tidak hanya melestarikan budaya saja, akan tetapi generasi muda Sakra memiliki komuintas-komunitas yang tentunya mempunyai nilai atau dampak positif terhadap budaya dan masayarakat, salah satunya komunitas kendaraan bermotor," katanya.
Sebagai warna berbeda dari event sebelumnya, bale langgak yang ke-4 tahun 2023 ini akan diikuti pula para komunitas kendaraan bermotor.
Warga di Lombok Timur Temukan Bayi di Musala: Terbungkus Jilbab, Kondisi Sehat |
![]() |
---|
Honorer Rami-ramai Urus SKCK di Polres Lombok Timur, Antre hingga 3 Hari |
![]() |
---|
GTT dan PTT di Lombok Timur Dapat Tambahan Insentif dari Baznas |
![]() |
---|
DP3AKB Lombok Timur Klaim Kasus Sunat Perempuan Menurun 70 Persen |
![]() |
---|
Pemkot Mataram Bayar Rp2,6 Miliar per Bulan untuk Listrik PJU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.