Berita Lombok Timur
Panen Raya Padi di Lombok Timur Jadi Pertanda Stok Beras Terjaga
Panen raya padi di Lombok Timur hasilnya mencapai 7.656 ton gabah setara beras lebih dari 4.000 ton
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, H. M Juaini Taofik menghadiri panen raya padi di Desa Wanasaba Lauk, Rabu (1/11/2023).
Hal tersebut juga sebagai tanda ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, termasuk distribusi beras masih terkendali.
Juaini menegaskan bahwa panen raya yang dilakukannya itu menjadi bagian dari cara Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur menjaga ketersediaan pasokan.
Lombok Timur dari pemerintah pusat mendapat jatah tanam 4.000 hektare.
Baca juga: Bansos Beras Diperpanjang Hingga Desember 2023, Kemenkeu Siapkan Anggaran Rp 2,67 Triliun
Pemda berkomitmen dalam upaya menjaga kawasan pangan berkelanjutan.
"Kita telah bersepakat, bahwa kawasan pertanian pangan berkelanjutan (KP2B) yang akan diintegrasikan dalam revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) provinsi maupun kabupaten/kota," ucapnya.
Jika kawasan pertanian tidak dijaga, kata Juaini, maka bisa jadi orang akan lebih banyak menanam beton mengingat kebutuhan lahan tempat tinggal akan bertambah seiring pertumbuhnya jumlah penduduk.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Sahri mengungkapkan pada November ini ada 1.392 hektare lahan memasuki panen dengan hasil 9-12 ton per hektare.
"Jika dirata-ratakan, hasilnya mencapai 7.656 ton gabah setara beras lebih dari 4.000 ton. Khusus di Wanasaba luas panen mencapai 397,5 hektare dengan hasil rata-rata 11 ton," jelas Sahri.
Baca juga: Provinsi NTB Satu-satunya di Indonesia yang Belum Butuh Beras Impor
Dia bersyukur pada puncak kemarau yang diperparah el nino, Lombok Timur tetap bisai panen.
Selanjutnya, indeks pertanaman (IP) 300 atau pola tanam tiga kali dalam setahun seperti wilayah Wanasaba, Montong Gading, Masbagik, Pringgasela, Terara, juga Sikur ditingkatkan menjadi IP 400 atau pola tanam empat kali setahun.
"Tentunya dengan pemenuhan sarana irigasi, ketersediaan pupuk dan pendukung lainnya sehingga tidak ada lagi kekhawatiran akan stok pangan," pungkasnya.
(*)
Gotong-royong Warga Desa Rensing Bersihkan Lingkungan untuk Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Tradisi Bejango Desa Anjani: Silaturahmi Sambil Makan Bersama, Diawali dengan Menangkap Ikan |
![]() |
---|
Ritual Ngayu Ayu, Wujud Syukur dan Penghormatan Alam oleh Warga Sembalun |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Minta Petugas Tidak Menagih Piutang Pajak untuk Orang Miskin |
![]() |
---|
RSUD Selong Bakal Terapkan KRIS Tetapi Masih Ada Kamar Rawat Inap yang Belum Siap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.