Pemilu 2024
Profil Indra Jaya Usman: Ketua DPD Demokrat yang Nyaleg DPRD NTB di Pemilu 2024
IJU sudah 3 periode menjadi anggota DPRD Lombok Barat sehingga pada Pemilu 2024 ini menjadi caleg DPRD NTB
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman (IJU) mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD NTB pada Pemilu 2024.
IJU yang sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Lombok Barat ini ingin lebih luas memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Wakil rakyat adalah panggilan untuk melayani. Menjadi sebuah keharusan bagi saya untuk terus mendengar, bertindak, dan memperjuangkan kepentingan konstituen dengan sepenuh hati," ucap Indra Jaya Usman, Jumat (6/10/2023).
Satu setengah dekade IJU mewakili konstituen di Gumi Patut Patju bukanlah waktu yang singkat.
Tokoh muda kelahiran tahun 1980 tersebut menjadikan konstituen sebagai panduan dalam mengambil setiap keputusan.
Baca juga: Partai Demokrat Dukung Prabowo Jadi Capres, AHY Titip Agenda Perubahan dan Perbaikan
Karir Politik
IJU terpilih pertama kali sebagai Anggota DPRD Lombok Barat (Lobar) pada Pemilu 2009, lalu terpilih lagi pada Pemilu 2014, dan Pemilu 2019.
Di DPRD Lobar, IJU adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat semenjak tahun 2009 hingga sekarang.
Dia juga pernah menjadi pimpinan Komisi II DPRD Lobar.
Iju juga menjadi Ketua Bampemperda selama 2 periode.
Perjalanannya memegang tampuk Ketua DPD Partai Demokrat NTB dimulai saat terpilih dalam Muda 2021.
Sidang pleno Musda kala itu menetapkan dua kandidat Ketua DPD. Selain IJU, ada nama Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan seluruh jajaran eksekutif partai di tingkat pusat, menjatuhkan pilihan kepada IJU.
Karir Organisasi
Sebelum menjadi Anggota DPRD Lombok Barat, IJU aktif di Institut Studi Krisis dan Perdamaian (InSKRIP) NTB, Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi (LARD), hingga LeSA Demarkasi.
IJU aktif dalam Gerakan Pemuda Ansor dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Lombok Barat.
IJU memutuskan untuk bergabung dalam partai politik dan ikut bertarung dalam Pemilu 2009.
Awal banyak rekan perjuangan sesama aktivis menentang hal tersebut. Stigma tentang banyaknya sisi gelap dalam politik membuat mereka khawatir.
Baca juga: Sah! Demokrat Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Ini Alasan SBY Merapat ke KIM
Namun IJU menjawab kekhawatiran itu dengan konsisten mengawal aspirasi tanpa memandang latar belakang pilihan politik.
Satu waktu, aksinya memperjuangkan aspirasi masyarakat suatu desa yang hanya 20 orang di antaranya memilih IJU pada Pemilu 2009.
Pada Pemilu 2014, perolehan suara IJU di desa itu hanya naik menjadi 30 suara.
”Saya menganggap diri saya sebagai wakil rakyat, bukan penguasa rakyat. Karena itu, tanggung jawab saya untuk terus berjuang memenuhi harapan dan kebutuhan mereka," ucap IJU.
Warga desa tersebut kembali datang ke IJU membawa aspirasi pemekaran wilayah. Singkat cerita, aspirasi itu terpenuhi.
IJU pun tak ragu untuk mengurus warga yang punya problem pribadi maupun kepentingan umum.
Hal itu menjadi ajang menyerap aspirasi sehingga IJU punya bekal itu memberi masukan.
Sebab, IJU tak sungkan melibatkan konstituen dalam mengambil keputusan.
Maka tak heran konstituen mendorong IJU mencalonkan diri sebagai anggota DPRD NTB pada Pemilu 2024.
"Melayani konstituen adalah kehormatan besar. Saya akan menjalani tanggung jawab ini dengan rasa hormat, tekad, dan dedikasi penuh. Saya akan menjalankannya dengan keberanian yang tak tergoyahkan," tutup IJU.
(*)
Mendagri Setuju Rencana Revisi 8 UU Jadi Satu Omnibus Law tentang Pemilu, Pilkada, hingga Parpol |
![]() |
---|
Bawaslu Lombok Barat Temukan Perbedaan Hasil Penghitungan Ulang Surat Suara Caleg PKS |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Tetap Hitung Ulang Surat Suara Meski Massa Pendukung Caleg Ricuh |
![]() |
---|
Hitung Ulang Surat Suara di KPU Lombok Barat Ricuh, Pendukung Caleg Rusak Gerbang |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Jalankan Putusan MK Hari Ini, Hitung Ulang Suara Caleg PKS di Dapil 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.