Berita Lombok Timur

Delegasi Timor Leste Belajar Pengelolaan Kawasan Laut Berbasis ADPE di Lombok Timur

Saat ini Lombok Timur merupakan kawasan percontohan penerapan ADPE yang merupakan kerja sama Kementerian Kelauatan, FAO, dan WWF.

|
HUMAS PEMKAB LOMBOK TIMUR
Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy (tengah) saat menyambut kedatangan delegasi dari Timor Leste, FAO, dan WWF di Kantor Bupati Lombok Timur, Jumat (15/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Delegasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), Global Environment Facility melalui yayasan WWF Indonesia dan negara Tetangga Timor Leste berkunjung ke Kabupaten Lombok Timur pada, Jumat (15/9/2023).

Delegasi FAO, WWF, dan Timor Leste melihat lebih jauh pengelolaan kawasan akuakultur dengan pendekatan ekosistem (ADPE) yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.

Baca juga: Diapit Dua Calon Pj Bupati Lombok Timur, Gubernur NTB Tegaskan Usulan Boleh Beda

Baca juga: 10 Perusahaan Akan Masuk Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau di Paokmotong Lombok Timur

Saat ini Lombok Timur merupakan kawasan percontohan penerapan ADPE yang merupakan kerja sama Kementerian Kelautan, FAO, dan WWF.

Kedatangan rombongan dari Timor Leste langsung disambut Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy bersama dengan pimpinan Dinas Kelautan dan sejumlah OPD terkait.

Bupati Sukiman dalam sambutannya menyampaikan, rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Lombok Timur.

Komoditas ini mengalami masa kejayaan pada era 2005-2010 dan sempat menurun tapi sekarang kembali bangkit.

"Demi mengoptimalkan komoditi rumput laut itu Lombok Timur mengembangkan perikanan di tiga kawasan dan khusus untuk rumput laut terdapat di Serewe," ucap Bupati Sukiman.

Ia menjelaskan, penataan kawasan selatan yang mendukung budidaya perikanan seperti lobster, kerapu, dan bawal, melibatkan tidak hanya Dinas Kelautan dan Perikanan, tetapi juga OPD lainnya.

Bupati Sukiman mengajak rombongan dari Timor Leste ke lapangan guna melihat pengelolaan rumput laut serta mempelajari aspek-aspek lain seperti perizinan, upaya mengatasi konflik, dan sebagainya.

Menurut penilaian awal WWF, pengelolaan kawasan rumput laut di Serewe sudah memenuhi kaidah keberlanjutan secara prinsip ekosistem dan memberikan dampak kesejahteraan serta pemerataan bagi pembudidaya.

"Akan tetapi kita belum menerapkan prinsip tata kelola yang baik," kata bupati.

Setelah menerapkan ADPE secara keseluruhan kawasan pembudidayaan rumput laut Teluk Seriwe telah mengalami peningkatan nilai dari 1,96 menjadi 2,25. Ini menurut penilaian berkala pada bulan Oktober 2022.

Meski demikian tingkat capaian implementasi ADPE tersebut masih pada kategori sedang. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved