Berita Lombok Timur
RSUD Dr. Soedjono Selong Bersiap Naik Status Jadi Rumah Sakit dengan Akreditasi Paripurna
setidaknya ada 2 fokus yang menjadi penilaian, diantaranya yaitu keselamatan pasien dan juga mutu pelayanan.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soedjono Selong, Lombok Timur telah mempersiapkan diri untuk melakukan survei akreditasi paripurna.
Persiapan telah dilakukan utamanya terkait peningkatan sarana dan prasarana di RSUD tipe B itu.
Direktur RSUD Dr. Soedjono Selong, Hasbi Santoso mengatakan, pihaknya pihaknya akan mengajuka jadwal penilaian ke Komite Akreditasi Rumah Sakit (Kars) tiga hari ke depan.
"Kita kemungkinan hari rabu besok, lagi dua hari atau paling lambat kamis kami akan mengajukan jadwal kepada Kars pusat untuk kita disurvei akreditasi di minggu ketiga bulan Oktober nanti," ucap Hasbi menjawab TribunLombok.com, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Dinsos Lombok Timur Bantu Pembuatan KTP Warga Asal Tasikmalaya yang Melahirkan di RSUD Soedjono
Dijelaskannya, permintaan penjadwalan tersebut belum tentu dipenuhi, dikarenakan prosesnya bisa saja dimajukan atau di mumdurkan tergantung keputusan dari Kars sebagai penilai.
Akan tetapi ditegaskannya, untuk persiapan, dari 16 Kelompok Kerja (Pokja) saat ini sebagian persyaratan sudah mulai terpenuhi.
Persyaratan itu antara lain; dari 16 Pokja, minimal 14 Pokja nilainya harus 80 persen, sedang sisanya 2 Pokja harus 100 persen.
"Dari yang seratus persen ini satu Pokja sudah klir, yang lagi satu baru mencapai sekitar 80 persen, dari yang 14 ada sekitar 7 Pokja yang belum mencapai nilai 80," jelasnya.
Maka dari itu, pihak RSUD Dr. Soedjono Selong terus mengejar kekurangan itu, hingga pihaknya terus berbenah sampai nanti surat yang di layangkan mendapat jawaban dari pihak Kars untuk melakukan penilaian.
Baca juga: RSUD Soedjono Siapkan Dana Rp169 Miliar untuk Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu
Dia membeberkan, setidaknya ada 2 fokus yang menjadi penilaian, diantaranya yaitu keselamatan pasien dan juga mutu pelayanan.
"Ini yang menjadi titik pokus akreditasi kita. jadi yang paling sederhana apakah disemua tempat disediakan sanitaizer untuk cuci tangan, apakah semua petugas memakai identitas, kemudian apakah misalnya lorong atau jalan yang naik turun sudah dipasangkan hendel untuk orang disabel, pun begitu dengan disemua kamar mandi harus ada pegangan," katanya.
"Tujuannya suapaaya pasien sakit atau cacat bisa ke toilet itu tidak berbahaya, sehingga mengurangi resiko jatuh dan sebagainya," tutupnya.
(*)
Menaker Kunjungi Sekolah Rakyat di Lombok Timur, 100 Siswa Siap Belajar |
![]() |
---|
Stunting di Lombok Timur Capai 33 Persen, Wabup Edwin Minta Kades Jadi Garda Terdepan Penanganan |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Haerul Warisin Mutasi Pejabat Bulan Depan |
![]() |
---|
Pemkab Lombok Timur Minta Bantuan Jaksa Dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha |
![]() |
---|
Tenun Pringgasela: Warnanya Tidak Luntur, Harga Bisa Capai Puluhan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.