Diusulkan Dewan dan Gubernur, Ahsanul Khalik Jelaskan Tantangan Jadi PJ Bupati Lombok Timur

"Saya pikir Lombok Timur itu selalu diberikan kode oleh Polri, KPU, Bawaslu sebagai daerah yang rawan dalam pelaksanaan pesta politik," jelas AK.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Dua kandidat calon Pj Bupati Lombok Timur H Ahsanul Khalik (kiri) dan H Fathul Gani (kanan) usai upacara HUR RI ke-78 di kantor Gubernur NTB, Kamis (17/8/2023). 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Setelah diusulkan namanya menjadi Penjabat Bupati Lombok Timur, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Ahsanul Khalik beberkan tantangan menjadi PJ Bupati Lotim, Sabtu (19/8/2022).

Menurutnya Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah pemilih terbanyak di NTB, selalu menjadi perhatian Aparat Penegak Hukum, Komisi Pemilihan Umum, dan Bawaslu sebagai daerah rawan konflik saat Pemilu dan Pilkada.

"Saya pikir Lombok Timur itu selalu diberikan kode oleh Polri, KPU, Bawaslu sebagai daerah yang rawan dalam pelaksanaan pesta politik," jelas pria yang akrab disapa AK tersebut.

Sehingga siapa pun nantinya yang ditunjuk sebagai PJ Bupati Lombok Timur, menurut AK harus bisa meredam konflik politik.

Mengingat 2024 mendatang akan ada dua kali pesta politik yakni Pemilu dan juga Pilkada.

Baca juga: Ahsanul Khalik Buka Suara Soal Namanya Diusulkan Menjadi Penjabat Bupati Lombok Timur

"Bagaimana memperkuat kebersamaan, keguyuban masyarakat sehingga persoalan sekecil apapun cepat bisa diatasi," kata Kadinsos NTB tersebut.

Dengan pengalaman tahun 2018 lalu, AK siap jika nantinya kembali ditunjuk kembali sebagai PJ Bupati.

Selain itu, AK merupakan putra asli Lombok Timur sehingga karakteristik masyarakat sedikit tidak diketahuinya.

Persoalan siapa pun yang nantinya ditunjuk oleh Kemendagri, menurut AK itu hal yang biasa.

Tidak ada persaingan politik antara nama-nama yang diusulkan baik oleh DPRD Kabupaten Lombok Timur maupun oleh gubernur NTB.

"Kalau kami tidak ada persaingan semua biasa saja, karena jabatan penugasan tidak ada persaingan yang ada persaingan jabatan politik," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved