Pilpres 2024
Perebutan Kursi Cawapres Makin Panas Setelah Golkar dan PAN Deklarasi Dukung Prabowo
Setelah mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres, PAN, Golkar, dan PKB diprediksi memperebutkan kursi bakal cawapres.
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Persaingan merebut posisi calon wakil presiden atau cawapres RI di Pemilu 2024 makin sengit dan panas.
Hal itu terjadi setelah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ( KKIR) mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Baca juga: Prabowo Kobarkan Semangat Berapi-api Saat Penetapan 2.497 Komponen Cadangan Tahun 2023
Baca juga: Pengamat Menduga Pernyataan Grace Natalie Setelah Bertemu Prabowo Menyindir PDIP
Koalisi ini dibentuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra.
Setelah mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres, PAN, Golkar, dan PKB diprediksi memperebutkan kursi bakal cawapres.
"Karena bila di internal KKIR semua ketua umum yang menjadi anggota ingin menjadi capres, maka kebuntuan politik (political deadlock) bisa terjadi," kata Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, Minggu (13/8/2023).
Sejauh ini ketiga partai politik tersebut sudah memiliki jagoan masing-masing. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengantongi dukungan penuh dari partainya untuk maju Pilpres 2024.
Begitu pula Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dekat dengan Erick Thohir, berulang kali menjagokan Menteri BUMN itu ikut Pilpres 2024.
Prabowo pun belakangan ini pamer kedekatan dengan Erick.

"Di titik inilah butuh jalan tengah (win-win solution) atau figur baru yang memiliki akseptabilitas dan elektabilitas yang mumpuni agar bisa diterima oleh semua," kata Agung.
Agung menilai, konstelasi di KKIR saat ini membuka peluang pencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, misalnya, sebagai wakil presiden.
Meskipun secara usia tak memenuhi syarat, putra sulung Presiden RI Joko Widodo itu berpeluang maju seandainya usia minimum capres-cawapres diubah Mahkamah Konstitusi (MK).
Nama lain yang menurut Agung terbuka kemungkinan untuk menjadi cawapres adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Agung memprediksi, hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa Jokowi menjadi king maker dalam koalisi besar ini.
"Gibran, Khofifah, atau nama lainnya ini berpotensi untuk dipasangkan, karena langsung dihadirkan oleh Presiden Jokowi yang bersandar pada tingkat kepuasan publik yang tinggi atas kinerjanya maupun militansi relawan yang hadir di setiap laku politiknya, yang memberi pengaruh signifikan elektoral di tengah pertarungan Pilpres 2024 yang kompetitif," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, dan PAN resmi berkoalisi untuk Pilpres 2024.
Mereka juga mendukung Prabowo Subianto sebagai capres, dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu 13 Agustus 2023.
Prabowo Subianto
capres dan cawapres
Partai Amanat Nasional
Partai Golkar
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Gerindra
Ganjar Pranowo Ogah Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Piih Jadi Oposisi |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Ogah Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Alasan MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Din Syamsuddin Sebut Ini Bukan Kiamat |
![]() |
---|
Alasan MK Tolak Gugatan Pilpres 2024 Anies-Muhaimin Soal Pencalonan Gibran Hingga Bansos Jokowi |
![]() |
---|
KPU Lombok Timur Terima Gugatan PHPU TPN Ganjar-Mahfud di 6 TPS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.