Berita Mataram

Pemerintah Kota Mataram Keroyok Kemiskinan Ekstrem Agar Segera Tuntas

Dikatakan Yoga, di Kota Mataram kemiskinan didominasi oleh perempuan yang tidak memiliki suami.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Kepala Bappeda Kota Mataram, Muhammad Ramayoga. 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Selain stunting, persoalan yang menjadi perhatian pemerintah adalah menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sebanyak 22 ribu kepala keluarga tergolong miskin ekstrem.

Menindaklanjuti persoalan ini Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Muhammad Ramayoga mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem tidak hanya dengan memberikan bantuan.

Baca juga: Pemerintah Kota Mataram Sebar 10 Juta Bendera Merah Putih Jelang HUT ke-78 RI

Langkah lain adalah memberikan pelatihan kepada warga yang masuk kategori miskin tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat tersebut tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah.

"Supaya tingkat ketergantungannya itu tidak terlalu besar, biar tidak fokus ke bansos tapi ke pelatihan," kata Yoga, Jumat (11/8/2023).

Dikatakan Yoga, di Kota Mataram kemiskinan didominasi oleh perempuan yang tidak memiliki suami.

Fakta inilah yang mendorong Pemkot Mataram dalam hal ini Bappeda dalam rencana pembangunan daerahnya, memberikan pelatihan kepada kepala keluarga.

Pelatihan yang diberikan berupa pengembangan kemampuan dibidang ekonomi.

Kepala Bappeda Kota Mataram juga menjelaskan, dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem ini semua instansi terkait akan bekerja sama sesuatu bidang masing-masing.

"Misal PUPR berkaitan dengan tempat tinggal, Dinsos soal bantuan sosial, ada bantuan dari Baznas juga," kata Yoga.

Selain tindakan tindakan tersebut, Yoga menjelaskan pentingnya pemutakhiran data yang dimiliki pemerintah. Hal ini untuk mengetahui jumlahnya, sebagai dasar mengambil kebijakan dalam proses pembangunan daerah.

"Salah satu caranya bagaimana pemutakhiran data data ini benar benar akurat dengan menggunakan aplikasi Sistem Pemutakhiran dan Analisis Data Kemiskinan," demikian Kepala Bappeda Kota Mataram tersebut. (*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved