Luas Area Kebakaran Hutan dan Lahan Gunung Rinjani Mencapai 135 Hektare
Tim Pemadam membuat sekat bakar untuk mengantisipasi potensi terjadinya perluasan area kebakaran hutan dan lahan Gunung Rinjani
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Rinjani sejak Jumat (4/8/2023) untuk sementara tercatat hingga ratusan hektare.
Laman resmi Instagram Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) pada unggahan Senin (7/8/2023) mengungkap, Tim Pemadam di Jalur Wisata Pendakian Tetebatu melakukan Ground Check dan pembuatan sekat bakar pada Senin (7/8/2023) untuk mengantisipasi potensi terjadinya perluasan area kebaran hutan dan lahan.
"Adapun hasil Overlay antara Titik HS Sipongi, Peta Kawasan, Citra Satelit Sentinel L2 pada Sabtu tanggal 5 Agustus 2023 serta laporan lapangan, diperoleh luas sementara Kebakaran Hitan dan Lahan/Karhutla pada Kawasan TNGR adalah 135 Ha," urai unggahan itu.
Adapun kebakaran tersebut berdampak pada vegetasi dan dan satwa yang mendiami wilayah Gunung Rinjani di titik api tersebut.
"Yang terdampak/terbakar alang-alang, pohon bangsal gunung, pohon cemara, pohon biarin, edelweis, sengit mayung, pakis urik dan pakis pajak serta penemuan satwa jenis burung rengganis 1 ekor yang sudah mati," tulis unggahan itu.
Baca juga: Dampak Kebakaran Lahan Gunung Rinjani: Edelweis Hingga Cemara Hangus, Burung Rengganis Mati
Kebakaran ini bermula dari titik api yang terpantau dari munculnya asap Jumat 4/8/2023.
Petugas Resort Aik Berik SPTN Wil I kemudian melakukan koordinasi dengan Satgas Perlindungan & Pengamanan Hutan (P2H) di Kantor Balai TNGR untuk melakukan pengecekan melalui CCTV yang dimiliki TNGR.
Berdasarkan hasil pemantauan, terdeteksi 3 titik api atau hot spot (HS) baru yang tertangkap satelit dengan titik koordinat yaitu -8.44872°S dan 116.40123°E untuk HS 6.
Pada koordinat -8.45424°S dan 116.4038°E untuk HS 7 yang berada di wilayah kerja Resort Aikberik, dan pada titik koordinat -8.44957°S dan 116.40603°E untuk HS 8 yang berada di wilayah kerja Resort Joben.
Setelah titik lokasi kebakaran dapat terdeteksi, Satgas P2H di Kantor Balai TNGR langsung melakukan koordinasi dengan Kepala SPTN I, serta Polsek BKU dan Koramil 07 untuk memberangkatkan tim untuk melakukan Ground Check dan upaya pemadaman kebakaran hutan di lokasi Hot Spot 1 - 5.
Satgas P2H melakukan pemantauan kembali melalui CCTV pada Minggu (6/8/2023), terlihat kepulan asap pada lokasi yang terdeteksi adanya HS yang berada pada sisi sebelah tenggara menara CCTV.
Polres Lombok Tengah didampingi Masyarakat Mitra Polhut (MMP) berangkat menuju ke Pos 3 Jalur Wisata Pendakian Aikberik guna melakukan kegiatan olah TKP pada Lokasi Fire Spot (FS)/ HS 1 sampai 5 yang telah padam.
Petugas Balai TNGR juga melakukan persiapan untuk pemberangkatan Tim Pemadam I melalui Desa Aikbual di Resort Aikberik SPTN Wilayah I menuju Kokok Lenek (lokasi HS 6 dan HS 7) dan jarak tempuh sekitar 8,7 Km dengan ketinggian 2.400 mdpl.
Sedangkan Tim Pemadam II berangkat melalui Jalur Wisata Pendakian Tetebatu Resort Joben Seksi SPTN Wilayah II TNGR menuju lokasi HS 8, jarak tempuh sekitar 8 Km dengan ketinggian 24.00 mdpl.
(*)
Proyek Kereta Gantung Gunung Rinjani Terganjal Izin Amdal |
![]() |
---|
Kebakaran Kapal Kayu di Dermaga Labuhan Haji, Kerugian Ditaksir Mencapai 1 Miliar Rupiah |
![]() |
---|
Kebakaran Kapal Kayu di Dermaga Labuhan Haji Lombok Timur, Petugas Berhasil Padamkan Setelah 2 Jam |
![]() |
---|
Kebakaran Kapal di Dermaga Labuhan Haji, Petugas Damkar Berjibaku Dua Jam |
![]() |
---|
Kronologi Kebakaran Kapal di Dermaga Labuhan Haji, Bermula dari Perawatan Kamar Mesin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.