Pemuda Pelopor Lombok Timur Milania Ayu Diani Yakin Tradisi Leluhur Jadi Benteng Dampak Globalisasi

"Awal-awal itu hanya teman yang saya ajak gitu, jarena prinsip saya kalau mereka sadar 1 orang teman ini mereka punya teman lagi, ikut yang punya teman lagi ikut, terus bertambah hingga sekarang sampai ratusan lebih anggota," ungkapnya.

Milania selanjutnya menyusun buku yang fokus memberikan pemahaman tentang sejarah, khususnya sejarah di Desa Pengadangan.

"Jadi kami terbitkan buku-buku sejarah yang digunakan sebagai materi pembelajaran untuk SD di desa Pengadangan," imbuhnya.

Awal mulanya hanya iseng semata, namun rupanya banyak yang tertarik.

Sampai penikmatnya bukan cuma siswa, tetapi berkembang sampai pemuda yang ikut membaca.

Bahkan tergugah rasa untuk ikut bergabung.

"Jadi kuncinya, untuk memulai itu adalah yang pertama mulai saja, karena kadang kalau misalnya kita nggak mulai kita bakal nyesal, jadi apapun hasilnya sebenarnya mulai saja," ujarnya.

"Saya teringat satu quotes dulu dari saya
SMP yang saya pegang sampai sekarang dari Dahlan Iskan, katanya setiap manusia itu dia punya jatah mereka masing-masing untuk gagal.

"Nah, Sebagai pemuda kita habiskan jatah kita untuk gagal Itu, jadi biar di masa muda jatah kita gagal tuh habis sampai kita tua kita tinggal nikmatin saja hasil dari sekarang," lanjutnya.

Itu yang membuat dirinya ingin untuk terus mencoba ibaratnya kata dia, 100 kalau tidak dimulai dari satu nggak bakal jadi 100.

"Jadi mulai saja dulu walaupun halang rintang menghadang," tutupnya.

(*)