Pilpres 2024

Suara Anies Baswedan Jeblok di Jatim dan Jateng, Nasdem Bersikukuh Ingin Cawapres dari NU

Tokoh NU dianggap sebagai kunci kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat menghadiri Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Tokoh NU dianggap sebagai kunci kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Teka-teki nama Cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 belum terungkap.

Meski demikian, sejumlah kode mulai terbuka. Termasuk dari keinginan Nasdem yang ingin menduetkan Anies dengan Cawapres dalri kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengungkapkan, mendapuk Cawapres Anies untuk menutupi kekurangan Anies.

Dia berpendapat bahwa tokoh NU merupakan kunci kemenangan Anies di Pilpres 2024.

"Yang kita anggap bisa menambal kelemahan Anies, yaitu dari lingkungan Nahdlatul Ulama, kader dari Nahdlatul Ulama," beber Gus Choi dalam sebuah diskusi yang digelar virtual pada Rabu (2/8/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Daftar Nama Cawapres Anies Baswedan Versi PKS: AHY Hingga Susi Pudjiastuti

Gus Choi menjelaskan bahwa daerah Jatim dan Jateng basisnya adalah kaum Nahdliyin.

"Oleh karena itu, cari figur. Siapa mereka? Nah di sini, karena mereka pada umumnya adalah basis Nahdliyin, maka figur Nahdliyin, itu yang kita inginkan," tuturnya.

Mengenai kantong suara gemuk di Jawa Timur dan Jawa Tengah, suara Anies jeblok di dua daerah tersebut berdasarkan hasil survei.

Gus Choi tak menampik kelemahan Anies tersebut.

"Anies tahu, kita tahu bahwa kelemahan Anies paling tidak dari hasil-hasil survei itu lemah di Jawa Timur dan lemah di Jawa Tengah," kata Gus Choi.

Dia pun meminta tiga partai politik (parpol) pendukung Anies, yakni NasDem, Demokrat, dan PKS legowo bahwa cawapres tak harus dari internal koalisi.

"Tiga partai ini harus legowo, tidak harus dari tiga partai ini. PKS atau Demokrat apalagi NasDem, tidak," ungkapnya.

Kendati demikian, dia menambahkan pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan cawapresnya.

"Nah tapi apa yang terjadi akan datang kita tidak tahu karena semuanya sudah diserahkan sepenuhnya kepada Mas Anis. silakan dipilih siapa saja, terserah," imbuh Gus Choi.

PKS Rangkum 5 Nama

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merangkum sejumlah nama yang digodok menjadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut, sejumlah nama Cawapres pendamping Anies Baswedan sudah dikomunikaskan dengan partai anggota Koalisi Perubahan.

Sejumlah nama itu antara lain Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Dewan Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan (Aher).

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

"Dan semua nanti Mas Anies yang memutuskan," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023). dikutip dari Tribunnews.

Mardani mengungkapkan, sudah ada komunikasi antara Anies dengan parpol pendukung, yakni NasDem, PKS, dan Demokrat.

Namun, pembahasan baru seputar menentukan momentum untuk mengumumkan nama Cawapres.

Baca juga: Kriteria Cawapres Pendamping Anies Baswedan: Punya Misi Menang Hingga Tidak Tersandera Kasus

"Timing juga sih, kelamaan kayak masakan, kempes duluan, harus anget gitu loh," katanya.

"Selama itu sudah dikomunikasikan, saya yakin Mas Anies itu bijak," tegasnya.

Menurut Mardani yang terpenting sosok bacawapres untuk Anies bisa meningkatkan elektoral di Pilpres dan menguatkan Koalisi Perubahan. Sehingga, kemenangan di Pilpres bisa didapat.

"Pandangan saya dua, dia bisa enggak menambah elektoral, insentif elektoralnya, tapi juga mengokohkan koalisi," ucap anggota Komisi II DPR RI itu.

Mardani menyinggung bahwa kerja sama NasDem, PKS dan Demokrat dalam Koalisi Perubahan tak dibangun secara instan.

Dia meyakini siapapun sosok cawapres yang dipilih Anies, akan diterima oleh parpol di Koalisi Perubahan.

"Tetapi apapun, pokoknya keputusan Mas Anies lah," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengingatkan Anies agar memilih cawapres sesuai dengan tiga kriteria yang telah ditetapkan.

"Kalau kita baca piagam deklarasi Koalisi Perubahan di dalam poin 3 itu sangat jelas bahwa Mas Anies diberikan mandat untuk mencari dan memilih cawapresnya," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/8/2023).

Dia menjelaskan cawapres Anies harus memenuhi tiga kriteria, di antaranya bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi dan bisa membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Menurut Ali, cawapres Anies harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah yang dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak maksimal.

Selain itu, dia menyebut cawapres Anies harus bisa membuat koalisi stabil dan tidak boleh standar ganda hingga berpihak kepada salah satu partai.

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," ungkapnya.

(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ngotot Ingin Cawapres dari NU, NasDem: Anies Lemah di Jatim dan Jateng

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved