Pilpres 2024

Jusuf Kalla Tolak Wacana Munaslub Golkar dan Berharap Airlangga Jadi Cawapres

Jusuf Kalla juga menegaskan menolak wacana Munaslub Partai Golkar untuk mengevaluasi kepemimpinan Airlangga Hartarto.

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS.COM
Mantan Wakil Presiden RI yang juga mantan Ketum Partai Golkar, Jusuf Kalla. 

Pantauan Tribun Bali, para Ketua DPD I Golkar se-Indonesia terlihat kompak mengenakan jaket kuning loreng. Bahkan, Airlangga Hartarto pun ikut mengenakan jaket loreng bernuansa kuning itu.

Jaket loreng kuning itu merupakan seragam baru. Bagaikan tentara, jaket loreng itu bertujuan untuk menunjukkan kesiapan Ketua DPD I Golkar se-Indonesia beserta jajarannya dalam rangka bertempur di lapangan menghadapi Pemilu 2024.

“Kami ini semua pakai seragam sama. Ini seragam baru kami, pakaian loreng-loreng, ini menujukkan bahwa kami siap tempur di lapangan,” jelasnya.

Selain itu, jaket loreng kuning yang dipakai oleh seluruh Ketua DPD I Golkar se-Indonesia ini sebagai bentuk soliditas Partai Golkar. Ia berharap, Golkar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat, dan bersama-sama memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

“Kami solid, kami lanjutkan kehadiran kami di tengah-tengah masyarakat untuk memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakat Indonesia, dan kami berharap masyarakat bisa bersama Golkar memenangi Pemilu 2024,” tegasnya.

Pertemuan Airlangga dengan seluruh Ketua DPD I Golkar se-Indonesia itu dilakukan guna menegaskan sejumlah sikap, salah satunya soal Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Doli Kurnia menegaskan, seratus persen Ketua DPD I Golkar se-Indonesia menolak adanya Munaslub.

Sedangkan syarat terjadinya Munaslub adalah ketika diusulkan oleh 2/3 Ketua DPD I Golkar se-Indonesia.

“Oleh karena itu, kami ingin menegaskan, kalau ada yang mengatakan isu Munaslub itu memang diusulkan oleh 2/3, kami nyatakan, 100 persen kami di sini menolak Munaslub,” ujarnya.

Doli mengatakan, para Ketua DPD I telah bekerja dan berkonsolidasi dengan akar rumput di daerahnya masing-masing sejak beberapa tahun belakangan guna menghadapi Pemilu 2024. Adanya isu Munaslub, kata dia, dapat menganggu konsolidasi yang selama ini telah terbangun. Terlebih, Pemilu 2024 tinggal 6 bulan lagi.

“Oleh karena itu, kami tidak mau pekerjaan yang sudah kami lakukan yang tinggal 6 bulan ini, terganggu dengan hal-hal yang bisa merusak hasil konsolidasi hari ini,” terangnya.

Selain dinilai dapat merusak konsolidasi, Doli yang juga Ketua Komisi II DPR RI itu mengaku, para Ketua DPD I Golkar mencoba taat dengan komitmennya. Sebab, sebagaimana keputusan Musyawarah nasional (Munas),
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Airlangga Hartarto dipercaya untuk menahkodai partai beringin itu.

“Kami sudah putuskan ini di Munas, kami sudah putuskan di Rapimnas, dan di Rakernas. Kami komit, satu komando di bawah kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto untuk menyelesaikan semua agenda sampai akhir periode ini nanti, tahun 2024,” tegas Doli Kurnia.

Terus Bersinergi dengan Jokowi

Golkar nampaknya mulai membuka kisi-kisi soal arah dukungannya pada Pilpres 2024 mendatang. Plt Ketua DPD I Golkar Provinsi Papua, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, Golkar merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi.

“Berikutnya adalah, kami menegaskan bahwa Partai Golkar ini adalah bagian dari koalisi pemerintahan Pak Jokowi,” ungkap Doli Kurnia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved