Perekonomian Lombok Utara Mulai Bangkit dari Keterpurukan Akibat Gempa dan Pandemi Covid-19
Ia menjelaskan, pemulihan itu ditandai dengan banyaknya event di Nusa Tenggara Barat ( NTB) seperti MotoGP, MXGP, WSBK dan lainnya.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Perekonomian masyarakat Kabupaten Lombok Utara atau KLU mulai bangkit dari keterpurukan akibat gempa tahun 2018 dan pandemi Covid-19 pada awal 2020.
Di bawah kepemimpinan Bupati Djohan Sjamsu, daerah itu mulai pulih.
Baca juga: 5 Tahun Pascagempa 2018, 2.253 RTG di Lombok Utara Belum Terselesaikan
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara konsisten mengoptimalkan pembangunan ekonomi di sektor pariwisata dan pemerataan pembangunan infrastruktur yang terfokus di jalan raya.
Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Utara, Anding Duwi Cahyadi, Sabtu (15/7/2023).
Ia menjelaskan, pemulihan itu ditandai dengan banyaknya event di Nusa Tenggara Barat ( NTB) seperti MotoGP, MXGP, WSBK dan lainnya.
Event itu ikut mendorong bangkitnya ekonomi masyarakat KLU terutama di destinasi wisata Gili Trawangan.
Hal ini antara lain dibuktikan dengan jumlah penumpang boat menuju ke Gili Tramena rata-rata antara 1.700 sampai 2.700 per hari.
"Itu kalau kita hitung fast boat belum lagi yang melalui bandara," katanya.
Pemerintah Daerah (Pemda) KLU, kata Cahyadi, sudah menggelar event level regional.
"Di antaranya kemarin ada bonsai sudah kita laksanakan, kemudian nanti di bulan November kita akan menyelenggarakan lomba speda gunung. Kemarin bulan Juni ada trabas yang diikuti oleh 700 peserta," ucap Sekda.
Sekda menambahkan, Pemda KLU juga fokus membangun infrastruktur jalan.
"Kami sudah bagi di tahun 2023 masing masing kecamatan minimal satu proyek besar jalan. Contoh sekarang di Bayan, Kayangan, Tanjung dan Gangga rata-rata memiliki proyek besar untuk jalan," tuturnya.
Pembangunan tersebut secara keseluruhan didanai oleh APBD.
Dijelaskannya, DAK di daerah ini sebesar Rp 401 miliar. Penggunaan sudah mencapai Rp 305 miliar untuk operasional seperti pembayaran air, listrik dan sebagainya.
Sedangkan sisanya Rp 38 miliar untuk penggunaan di bidang kesehatan, dan Rp 35 miliar di bidang pendidikan, Rp 7 miliar untuk infrastruktur.
"Tambahan yang menyentuh pembangunan infrastruktur kecenderungannya melalui DAK dan disokong dari DBHCHT," demikian Sekda. (*)
Tips Hemat dan Seru ke Gili Trawangan, dari Transportasi hingga Aktivitas |
![]() |
---|
Audit Kerugian Negara Kasus Korupsi Lahan Gili Trawangan Belum Selesai |
![]() |
---|
Jaksa Susun Berkas Tiga Tersangka Korupsi Pengelolaan Lahan Eks PT GTI |
![]() |
---|
4 Fakta Rekonstruksi Tewasnya Brigadir Nurhadi, Ungkap Cara Pelaku Habisi Nyawa Korban |
![]() |
---|
Rekonstruksi Ulang Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Awak Media Dilarang Masuk ke Villa Tekek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.