4 Ribu Ekor Monyet di Pulau Bali Sudah Divaksinasi untuk Mencegah Rabies
Selain anjing dan kucing, monyet atau kera juga dapat menularkan rabies.Itulah sebabnya monyet perlu divaksin.
TRIBUNLOMBOK.COM, DENPASAR – Selain anjing dan kucing, monyet atau kera juga dapat menularkan rabies. Seperti kasus monyet yang terkena rabies di Desa Pujungan, Tabanan yang terinfeksi rabies setelah berkelahi dengan anjing. Monyet tersebut merupakan peliharaan warga sekitar dan sudah dieliminasi.
Baca juga: Kasus Gigitan Anjing Rabies di Kota Mataram Nihil Tapi Dinkes Tetap Siapkan Vaksin
“Monyet di Pujung Tabanan itu tertular dari anjing. Monyet milik warga awalnya lehernya terjerat tali lalu diperbaiki dan menggigit. Sudah kita eliminasi. Jadi monyet itu ada riwayat ribut dengan anjing. Kita sudah telusuri,” kata Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, Kamis (6/7/2023).
Dikatakan Sunada, virus rabies yang merebak saat ini di Bali bukan datang dari monyet. Untuk mencegah agar tidak terjadi penularan rabies pada monyet, Distan Bali mengimbau agar warga tak membiarkan anjing masuk ke hutan atau objek wisata seperti Monkey Forest, Alas Kedaton, dan Sangeh.
“Kemarin di Alas Kedaton sudah kita tangkap anjing, kita bawa ke shelter. Kalau monyet kan susah untuk ditangkap, makanya salah satu jalan yang kita lakukan anjing itu tidak boleh dekat dengan monyet. Kalau dekat juga tidak bias, kan monyet galak. Untuk antisipasi anjing dekat monyet, kita tangkap dan bawa ke shelter,” katanya.
Hingga saat ini 4 ribu monyet peliharaan di Bali telah divaksin rabies. Dikatakan Sunada, vaksinasi rabies pada monyet dilakukan setiap hari saat ini, terutama monyet peliharaan penduduk sekitar.
“Sasaran kita adalah monyet peliharaan yang dipelihara oleh warga. Yang kita vaksin hewan berdarah panas seperti anjing, monyet, dan kucing. Kalau yang di Monkey Forest atau Sangeh susah sehingga kita imbau agar warga tidak membiarkan anjing dekat dengan monyet. Bagaimana menangkap monyet di hutan tidak bisa. Belum ada monyet kita di Monkey Forest atau Sangeh terkena rabies,” katanya.
Objek Wisata Monkey Forest Ubud, Gianyar, selama ini telah memiliki proteksi terhadap monyet-monyet agar tak tertular virus rabies, yang biasanya ditulari oleh anjing.
Proteksi yang dilakukan menajemen objek wisata yang terletak di Desa Adat Padangtegal itu, dalam bentuk melarang anjing masuk kawasan hutan.
GM Monkey Forest Ubud, Nyoman Sutarjana, Kamis (6/7/2023) mengatakan, selama ini pihaknya memang melarang adanya anjing masuk ke kawasan hutan.
Hal itu dilakukan, selain mengantisipasi keributan antar anjing dan monyet, juga menghindari penularan rabies lewat gigitan.
“(Kasus monyet rabies) itu yang menularkan kan dari anjing yang rabies. Kita di sini selalu mengusir anjing yang masuk ke dalam kawasan (hutan)," ujar Sutarjana.
Disebutkan, saat ini jumlah monyet di Monkey Forest Ubud ada sekitar 1.000 ekor. Terkait apakah pihaknya akan melakukan vaksinasi rabies terhadap monyet di sana, Sutarjana mengatakan akan melakukannya.
"Saat kita lakukan program sterilisasi dengan pihak Unud (Universitas Udayana), kita akan lakukan (vaksinasi rabies terhadap monyet), segera," ujarnya.
Terpisah, petugas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung menggencarkan vaksinasi anjing di seputaran Objek Wisata Sangeh.
Ratusan anjing divaksin dengan harapan membuat kera-kera yang ada di objek wisata aman dari rabies.
Disnakeswan Lombok Timur Gencarkan Vaksinasi Tahap ke-4 Guna Antisipasi Lonjakan Kasus PMK |
![]() |
---|
Anjing yang Gigit Anggota Polisi dan Dua Bocah di Dompu Positif Rabies, Korban Sudah Ditangani |
![]() |
---|
Dua Bocah dan Seorang Polisi di Dompu Digigit Anjing yang Diduga Rabies |
![]() |
---|
Kasus Gigitan Anjing Rabies di Kota Mataram Nihil Tapi Dinkes Tetap Siapkan Vaksin |
![]() |
---|
Musim Tanam Usai, Kasus Gigitan Anjing di Kabupaten Bima Bermunculan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.