Pemilu 2024
Faktor TGB Bikin Elektabilitas Perindo Melejit, Potensial Tembus Ambang Batas Parlemen
Mawardin Sidik mengatakan, elektabilitas Perindo yang terdongkrak merupakan akumulasi dari sejumlah inovasi politik. Termasuk masuknya sosok TGB.
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei lembaga riset Semar Political Institute (SPIN), sosok Tuan Guru Bajang atau TGB HM Zainul Majdi dianggap mampu mendongkrak elektabilitas Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif SPIN Mawardin Sidik dalam keterangan persnya, Senin (3/7/2023).
Mawardin Sidik mengatakan, elektabilitas Perindo yang terdongkrak merupakan akumulasi dari sejumlah inovasi politik.
Rebranding partai dan agenda programatik yang memperoleh animo masyarakat dalam tiga tahun terakhir.
Tahun 2021 Perindo meluncurkan kebaruan logo, kemudian diikuti Konvensi Rakyat 2022 untuk memilih bakal calon legislatif (Bacaleg) berbasis demokrasi digital.
Baca juga: Peluang TGB Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Menipis? Ini Kata Pakar Politik di NTB
Partai Perindo belum memutuskan ajakan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bergabung dengan koalisi besar KIB dan KKIR.
“Langkah-langkah tersebut merupakan inovasi dan rebranding partai yang mendorong partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam berpolitik," kata Mawardin, dalam jumpa pers tersebut.
"Ini energi positif bagi Perindo agar terus istiqomah, serta berpijak pada platform partai untuk Indonesia sejahtera melalui kerja-kerja konkret yang berkelanjutan,” katanya.
Sementara dari segi ketokohan, lanjut Mawardin, bergabungnya TGB Muhammad Zainul Majdi yang semula didaulat menjadi Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, implikasinya tentu memberikan kredit poin tersendiri bagi Perindo.
Organisasi politik besutan Hari Tanoesoedibjo (HT) ini dianggap sebagai partai yang beraroma nasionalis-religius.
“Rekrutmen Perindo untuk merangkul figur berbobot dari berbagai generasi dan profesi cukup masif, mulai dari jenderal, politisi kawakan, pengusaha, aktivis, akademisi, ulama dan rohaniwan hingga generasi milenial,” ujarnya.
Dalam survei yang dilakukan SPIN, elektabilitas PDI Perjuangan paling tinggi hingga 21,6 persen, kemudian disusul Partai Gerindra 15,2 persen.
Lalu Partai Golkar 11 persen; PKB 6,7 persen; PKS 6,5 persen; Demokrat 6,2 persen; NasDem 5,9 persen dan Perindo 5,8 persen.
“Partai Perindo adalah partai non-parlemen terdepan yang tembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen saat periode survei telepon dilakukan. Sementara PAN dan PPP sebagai partai parlemen terindikasi belum aman untuk mempertahankan kursinya di DPR RI pada Pemilu 2024,” jelasnya.
Sedangkan untuk partai-partai baru seperti Partai Ummat, PKN, PBB, Hanura, Gelora, Partai Garuda, dan Partai Buruh masih penuh dengan jalan terjal untuk mencapai ambang batas parliamentary threshold 4 persen.
Soalnya elektabilitas partai-partai baru tersebut masih di bawah 1 persen, termasuk PSI yang berada di angka 1,1 persen.
Bagi partai-partai non-parlemen, kelompok partai gurem dan parpol baru yang masih stagnan elektabilitasnya, masih perlu endorsement dan dukungan serius dari tokoh- tokoh yang punya magnet elektoral.
Mereka juga harus mengimplementasikan bauran isu dan program berdaya ledak masif yang sejalan dengan aspirasi rakyat, dan kampanye super kolosal, sehingga bayang-bayang terdepak dari peta politik nasional terselamatkan.
Merujuk pada hasil survei SPIN ini, lanjut Mawardin, elektabilitas Partai Perindo yang bernada ‘Big Bang’ membuat peluangnya cukup besar menembus Senayan pada Pemilu 2024.
Selain komposisi figur, bantuan gerobak untuk UMKM juga merupakan program yang menarik atensi pemilih, sehingga elektabilitas Perindo ikut naik.
“Hal ini mengingat program ekonomi sangat sesuai dan relevan dengan kebutuhan maupun aspirasi rakyat saat ini,” imbuhnya.
Temuan dari survei SPIN terkait prospek Partai Perindo lolos ke DPR RI, bukan tanpa tantangan.
Dalam analisis Mawardin, kuncinya terletak pada konsistensi keberpihakan partai terhadap kepentingan rakyat kecil, merawat narasi sebagai partai moderat sekaligus partai inklusif yang membela kemanusiaan tanpa diskriminasi.
Sementara faktor lain yang menyebabkan tingkat elektabilitas Perindo mengalami kenaikan, yakni efek elektoral dari dukungan partai besutan HT ini kepada bakal calon presiden (Bacares) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
“Keputusan Perindo yang mendukung Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024 merupakan ijtihad politik yang menuai berkah elektoral, kalau tren itu terus dirawat sembari memperkuat mitigasi dari aneka turbulensi, maka rute menuju Senayan semakin mulus,” jelasnya.
Untuk diketahui, survei SPIN ini diselenggarakan pada 25 hingga 28 Juni 2023 yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara melalui telepon yang berpedoman pada kuisioner terstruktur.
Jumlah sampel yang ditentukan secara acak untuk ditelepon sebanyak 1.200 responden, memakai teknik pengacakan sistematis (systematic random sampling).
Sebagai catatan, survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±2,83 persen, dan tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 95 persen.
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Faktor Ketokohan TGB Diyakini Bikin Elektabilitas Perindo Melesat Meski Bukan Partai Parlemen.
| Mendagri Setuju Rencana Revisi 8 UU Jadi Satu Omnibus Law tentang Pemilu, Pilkada, hingga Parpol |
|
|---|
| Bawaslu Lombok Barat Temukan Perbedaan Hasil Penghitungan Ulang Surat Suara Caleg PKS |
|
|---|
| KPU Lombok Barat Tetap Hitung Ulang Surat Suara Meski Massa Pendukung Caleg Ricuh |
|
|---|
| Hitung Ulang Surat Suara di KPU Lombok Barat Ricuh, Pendukung Caleg Rusak Gerbang |
|
|---|
| KPU Lombok Barat Jalankan Putusan MK Hari Ini, Hitung Ulang Suara Caleg PKS di Dapil 2 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/TGB-dan-Harry-Tanoe-di-Mataram.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.