Peluang TGB Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Menipis? Ini Kata Pakar Politik di NTB

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Politik Indonesia semakin dinamis menjelang Pilpres 2024.

Berbagai manuver dilakukan parpol hingga tokoh-tokoh yang bersaing di bursa calon pemimpin Indonesia.

Selain manuver para bakal calon presiden, isu calon wakil presiden hingga saat ini sangat dinamis.

Teka teki mengenai siapa yang akan menjadi cawapres bagi Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto masih ditunggu.

Ketiga capres ini belum ada yang mengumumkan siapa sosok wakil mereka. Sehingga para kandidat yang masuk di bursa cawapres terus melakukan pendekatan politik.

Tokoh yang digadang-gadang seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Tuan Guru Bajang atau TGB HM Zainul Majdi masih memiliki peluang menjadi Cawapres.

Baca juga: Membaca Peluang TGB Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Ini Kata Dosen Ilmu Politik UIN Mataram

Tapi seiring waktu dan dinamika politik yang berkembang, elektabilitas para tokoh tersebut menjadi cawapres juga mengalami fluktuasi.

Lalu bagaimana dengan peluang TGB HM Zainul Majdi saat ini?

TGB menjadi satu-satunya tokoh Islam dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang namanya muncul sebagai cawapres.

Terkait hal ini, Direktur Makara Strtegi Bayu Satria Utama menilai, peluang TGB untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo masih kecil.

"Sejauh ini, di atas kertas TGB masih belum punya elektabilitas yang tinggi untuk terpilih jadi cawapres oleh elite-elite PDIP," kata Bayu Satria Utama, pada TribunLombok.com, Senin (3/7/2023).

Menurutnya, perjalanan silaturahmi Perindo dengan PDIP, dan kunjungan Ganjar Pranowo ke Lombok beberapa waktu lalu, kemungkinan besar hanya mendorong popularitas TGB di tinggkat nasional untuk beberapa saat.

"Kemungkinan besar, nama-nama yang dirujuk sekarang menjadi strategi elite PDIP untuk menyembunyikan sosok figur yang sebenarnya akan mendampingi ganjar untuk Pilpres 2024," kata jebolan Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.

Bayu Satria Utama memprediksi akan ada kejutan calon wakil presiden yang akan diumumkan parpol pengusung Ganjar Pranowo.

"Ada nama-nama yang enggak terduga bakal cenderung dipilih elite PDIP untuk menjadi cawapres Ganjar," katanya.

Hal senada juga diungkaplan dosen ilmu politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr Ihsan Hamid.

Ia berpandangan, munculnya nama TGB sebagai kandidat wakil Ganjar di Pilpres 2024 sangat rasional.

Dari sisi kelompok pemilih yang diwakili Ganjar dan TGB bisa saling mengisi, yakni kelompok nasionalis-religius.

Tetapi melihat dinamika yang terus berkembang, peluang TGB menjadi Cawapres Ganjar Pranowo semakin berkurang.

"Saya lihat semakin ke sini peluangnya semakin menipis hingga sekitar 30 persen," katanya.

Walau peluangnya kecil, namun dia sangat setuju TGB menjadi alternatif cawapres Ganjar.

"Yang jelas walau pun peluangnya kecil dibandingkan dengan nama-nama calon cawapres yang lain tapi kita mendorong TGB bisa menjadi tokoh alternatif untuk dipertimbangkan sebagai cawapres ganjar," katanya.

"Karena dari beberapa aspek TGB saya lihat juga sama seperti yang lain, misalkan TGB sarat pengalaman di pemerintahan, TGB didukung pemodal seperti ketua Perindo HT," katanya.

Jika melihat komposisi Ganjar Pranowo dan TGB, menurut Dr Ihsan Hamid keduanya sangat ideal.

“Saya kira TGB cukup rasional untuk dimunculkan jadi bakal cawapres Ganjar. TGB yang lahir dari irisan pemilih religius akan bisa mengisi Ganjar yang lahir dari kalangan pemilih nasionalis,” kata Ihsan.

Variabel lain yang cukup mendukung TGB ditawarkan mendampingi Ganjar adalah soal isu geopolitik, yakni komposisi keterwakilan Jawa-luar Jawa.

“Duet Ganjar-TGB itu jadi sangat masuk akal karena mereka menjawab isu Jawa-luar Jawa,” kata Ihsan.

(*)