Pilpres 2024

Prabowo Santai Tanggapi Tudingan Penculik hingga Pembunuh, Sebut Isunya Selalu Muncul Saat Pemilu

Prabowo mengatakan, dirinya sudah berkali-kali menjelaskan mengenai isu tersebut di ruang publik. Sebab, isu tersebut selalu muncul saat Pemilu.

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/ARDITO RAMADHAN
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/6/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi santai tudingan-tudingan yang ditujukan kepadanya sebagai buntut dari peristiwa 1998.

Prabowo Subianto kerap dicap sebagai pembunuh hingga penculik setelah peristiwa 1998.

Prabowo mengatakan, dirinya sudah berkali-kali menjelaskan mengenai isu tersebut di ruang publik. Sebab, isu tersebut selalu muncul ketika dirinya berkontestasi.

Baca juga: Prabowo Subianto: Siapa Tahu Ganjar Mau Jadi Wakil Saya

Menteri Pertahanan RI ini lantas mengungkit soal sudah maju ke pilpres berkali-kali, baik sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Menurutnya, di negara yang menganut sistem demokrasi liberal, biasanya lawan politik akan saling menjelek-jelekkan satu sama lain guna menjatuhkan popularitas lawannya.

"Kalau bisa, dijelek-jelekin terus supaya tidak bisa muncul. Nah, ini fenomena di banyak negara. Kita lihat di Amerika saja kan begitu. Di Amerika saja dicari-cari segala macam," ujar Prabowo dalam acara Mata Najwa, Jumat (30/6/2023).

Oleh karenanya, Prabowo menilai isu bahwa dirinya terlibat dalam peristiwa 1998 itu akan selalu dimunculkan ketika elektabilitasnya mengalami kenaikan.

Elektabilitas Prabowo naik, isu pelanggaran HAM muncul

Awalnya, Prabowo ditanya mengenai dirinya yang selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa 1998, terutama terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Prabowo mengatakan, setiap kali elektabilitasnya berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei naik, isu tersebut terus dimunculkan.

"Saya sudah empat kali ikut pemilu. Dan memang tiap kali saya ikut, apalagi kalau angka poling saya agak bagus, ya mulai keluar (isu pelanggaran) HAM ini dan sebagainya," ujar Prabowo.

Namun, pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengatakan, hal tersebut biasa dalam kehidupan politik. Sebab, dalam negara yang menganut sistem demokrasi liberal, biasanya lawan politik harus diturunkan popularitasnya.

Siap hadapi segala tudingan

Prabowo lantas menganggap tudingan-tudingan yang datang tersebut sebagai risiko menjadi prajurit.

Ia mengatakan, telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan sumpahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved