Berita Bima

BPBD Tetapkan Siaga Kekeringan di Kabupaten Bima karena Krisis Air Berpotensi Melanda 38 Desa

Penetapan status ini mengacu pada hasil pemetaan mengenai 39 desa di Kabupaten Bima yang berpotensi mengalami krisis air bersih parah.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN MITRA
Distribusi air bersih yang dilakukan BPBD Kabupaten Bima untuk warga desa yang mengalami krisis air bersih. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan status siaga kekeringan untuk wilayah Kabupaten Bima.

Penetapan status ini mengacu pada hasil pemetaan mengenai 39 desa di Kabupaten Bima yang berpotensi mengalami krisis air bersih parah.

Baca juga: 12 Kelurahan di Kota Bima Mulai Alami Krisis Air Bersih

"Sudah kita tetapkan sebagai daerah dengan status siaga kekeringan. Bukan darurat kekeringan ya, tapi masih siaga," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyra, Rabu (21/6/2023).

Ia mengatakan, permintaan distribusi air bersih dari warga belakangan ini terus bermunculan.

Permintaan itu antara lain datang dari masyarakat desa di Kecamatan Sape, Monta, Woha hingga Kecamatan Bolo.

"Baru beberapa desa di kecamatan itu. Terakhir kita droping (distribusikan) di Desa Kalampa Kecamatan Woha," beber mantan camat Tambora ini.

Melihat kondisi cuaca saat ini, kata dia, permintaan akan air bersih akan terus bermunculan.

Kondisi tersebut diprediksi berlangsung hingga memasuki musim hujan pada akhir tahun 2023 nanti.

Bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih diminta segera melaporkan ke Pemerintah Desa (Pemdes). Pemdes meneruskan ke BPBD untuk dilayani secara bertahap.

"Personel kami selalu siaga di lapangan jika ada permintaan distribusi air dari warga," kata Isyra.

Mengenai penambahan wilayah yang berpotensi alami kekeringan air bersih, sejauh ini diakui belum ada.

Potensi wilayah kekeringan masih terjadi di 39 desa yang menyebar pada 11 kecamatan.

"Masih 39 desa seperti yang kemarin. Enggak tahu untuk ke depannya, apakah akan bertambah atau sebaliknya," tandas Isyra. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved