Dinas Kesehatan Lombok Timur
Puskesmas Wanasaba Lombok Timur Pernah Menjadi Proyek Percontohan Nasional Bidang Sanitasi
Puskesmas Wanasaba berhasil menjalankan Program Sanitasi sehingga dijadikan percontohan atau pilot project nasional pada tahun 1995.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Puskesmas Wanasaba di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat pernah menorehkan kisah sukses.
Puskesmas Wanasaba berhasil menjalankan Program Sanitasi sehingga dijadikan percontohan atau pilot project nasional pada tahun 1995.
Baca juga: Profil Rahmatul Jamil, Nakes Pencetus Program Garasi di Puskesmas Wanasaba Lombok Timur
Kisah sukses Puskesmas Wanasaba itu diceritakan Naswan, Nakes yang sudah pensiun setelah puluhan tahun mengabdi.
Ditemani Kepala Puskesmas Wanasaba, Budiman, S.KM, KTU Puskesmas Wanasaba Msykur,AMKL ST dan perawat senior Warniati, S.Kep.Ners, Naswas menceritakan kilas balik kesuksesan itu.
"Puskesmas Wanasaba saat itu dipimpin dr Nario Gunawan. Setiap ada momen selalu turun ke masyarakat untuk memecahkan masalah karena terjadi wabah penyakit diare di masyarakat Wanasaba waktu itu," ceritanya kepada TribunLombok.com, Selasa (20/6/2023).
Adapun akar masalah yang ditemukan adalah masyarakat membuang kotoran di sembarang tempat seperti di sungai, parit, maupun selokan. Ada juga membuang kotoran di kebun tanpa menimbunnya.
Sudah dilakukan berbagai upaya dari penyululuhan hingga memberikan stimulan agar masyarakat tidak membuang kotoran di sembarang tempat namun hasilnya nihil.
Akhirnya muncul ide untuk membuat awik-awik (aturan). Puskesmas Wanasaba saat itu bekerjasama dengan pemerintah desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Mereka sepakat mengumumnkan nama warga yang membuang kotoran sembarang tempat di masjid dan mushola bahkan dikenakan denda.
Maka dilakukan patroli pada waktu masyarakat biasa akan membuang kotoran. Lazimnya pagi sekali selesai sholat subuh dan siang hari.
Setiap kali menemukan warga buang kotoran di sembang tempat, langsung diumumkan melalui corong masjid dan mushola. Disebutkann nama dan lokasi yang bersangkutan membuang kotoran. Diumukan dua kali sehari pagi dan siang.
Hal itu membuat masyarakat merasa malu dan muncul kesadaran untuk membuat tempat khusus berupa jamban.
Masalah langsung bisa teratasi saat 1.000 buah jamban untuk masyarakat diberikan secara gratis terealisasi.
Penyakit diare bisa diatasi. Tidak cukup sampai di situ saja. Untuk lebih mengoptimalkan program itu di Puskesmas Wanasaba dibuat klinik sanitarian.
TBC di Lombok Timur Tahun 2023 Tembus 1.682 Kasus, Dinkes Tambah Fasilitas di Puskesmas |
![]() |
---|
PKBI NTB: Eliminasi TBC di Lombok Timur Perlu Komitmen dan Aksi Nyata Bersama |
![]() |
---|
Dinkes Lombok Timur Terapkan Integrasi Layanan Kesehatan Primer di 35 Puskesmas Mulai Januari 2024 |
![]() |
---|
Dinkes Lombok Timur Pastikan Stok Obat di Puskesmas Tercukupi hingga Akhir Tahun 2023 |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Lombok Timur Ajukan 255 Formasi PPPK, Terbanyak Formasi Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.