Pilpres 2024

Cak Imin Tak Boleh Bicara Pilpres dan Dilarang Bertemu Ketum Parpol Lain, Mengapa?

Gus Yusuf menuturkan, keputusan itu selain disepakati dalam rapat pleno DPP PKB, juga merupakan permintaan para kiai dan jajaran Dewan Syuro DPP PKB.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK TRIBUNLOMBOK.COM
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat ditemui di Universitas Mataram pada Selasa (31/1/2023).Cak Imin mulai kemarin tidak dibolehkan memberikan keterangan apapun terkait Pilpres 2024. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA – Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mulai kemarin tidak dibolehkan memberikan keterangan apapun terkait Pilpres 2024. PKB menyebut, Cak Imin saat ini dalam proses ‘dipingit’ sehingga ia dilarang berbicara apapun terkait Pilpres.

Larangan terhadap Cak Imin untuk bicara mengenai Pilpres 2024 itu diputuskan dalam rapat pleno Pengurus Pusat PKB yang digelar di markas DPP PKB, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Dapat Restu Para Tuan Guru, Muhaimin Yahya Mutawalli Percaya Diri Bersaing Jadi DPD RI

"Rapat pleno DPP (PKB) akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin Iskandar mulai hari ini dipingit, kalau bahasa Jawa dipingit, tidak boleh berbicara soal Pilpres," kata Ketua DPP PKB, Yusuf Chudlori kepada wartawan.

Gus Yusuf menuturkan, keputusan itu selain disepakati dalam rapat pleno DPP PKB, juga merupakan permintaan para kiai dan jajaran Dewan Syuro DPP PKB.

"Cukup nanti mendelegasikan kepada pengurus DPP. Karena Gus Muhaimin ibarat pengantin. Dalam tradisi Jawa pengantin itu harus mulai masuk kamar, mulai berbenah, siap-siap," kata Gus Yusuf.

Selain dilarang memberikan keterangan apapun terkait Pilpres 2024, Cak Imin juga dilarang bertemu dengan ketua umum Parpol lainnya.

"Ya secara otomatis berarti enggak bisa ketemu dengan (ketua umum partai) yang lain. Namanya dipingit kan enggak boleh ketemu pengantin yang lain," kata Waketum PKB, Jazilul Fawaid.

Soal Pilpres, Gus Yusuf menegaskan, PKB sampai saat ini belum ada alternatif untuk Capres dan Cawapres yang akan diajukan oleh partai. "DPP PKB belum ada alternatif. Tetap Gus Muhaimin sebagai Capres atau Cawapres sesuai dengan amanat muktamar di Bali," ujarnya.

“Ini yang menjadi keputusan rapat tadi. Sekali lagi, bahwa PKB tetap percaya dan yakin akan Gerindra tetap menjaga hubungan dengan saling menghargai sesama partai politik,” imbuhnya.

Gus Yusuf menuturkan, terdapat diskusi panjang antara pengurus DPP dalam rapat pleno yang pada akhirnya memutuskan tetap konsisten menjalankan keputusan Muktamar Bali. Dalam Muktamar Bali itu, PKB sepakat mengamanatkan Cak Imin sebagai Capres atau Cawapres di Pilpres 2024.

Sementara menurut Jazilul, partai mana pun yang ingin bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), harus setuju mengusung pasangan Muhaimin Iskandar dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Bahwa Pak Muhaimin, menurut PKB, keputusan DPP, Pak Muhaimin calon pengantin. Berarti bagi PKB, Pak Muhaimin ini bagi PKB sudah diputuskan menjadi pengantin," ujar Jazilul.

"Terus, kita kan koalisinya dengan Gerindra. Ya siapa lagi (pasangannya) kalau bukan Pak Prabowo?" ungkapnya.

Jazilul menjelaskan, apabila ada partai lain yang hendak bergabung dengan KKIR, konstelasi pasangan Capres dan Cawapresnya tidak akan dimulai dari awal pembahasannya. Mereka akan tetap mengusung Prabowo-Cak Imin.

"Kalau ibarat-ibarat ya jauh, namanya ibarat. Ibarat masih jauh. Kalau sekarang sudah dekat. Jangan bicara ibarat-ibarat," kata Jazilul.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved