Opini

Tulisan Arab Berbahasa Jawa dalam Safinatu Al-Buligha, Uniknya Manuskrip Nusantara dari Tegalsari

Apakah manuskrip ini akan membawa kita pada penemuan-penemuan baru yang tak terduga? Ataukah akan mempertanyakan kembali pemahaman tentang sejarah?

|
Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Malahayati Dien, mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Al-Azhar Indonesia, DKI Jakarta. Foto kanan, manuskrip kuno dengan tulisan Arab berbahasa Jawa. 

ﻏﻠب إﻟﻰ أن أﻓﯾق إﻟﻰ ﻣﺻﻧﻔﺎت ﻛﺗﺎب ﻓﻲ ﺑﻼﻏﺔ ﺑﻐﻧﯾﺔ ﻋﺎﺳواه 5.
ghaliba ila an afiiq ila mushonafat kitaaban fii balahghoti bighoniyati
‘aswahuhu : (dia akan) menang sampai terbangun dengan kompilasi buku dalam kefasihan kekayaan jiwanya,

ﻣن ﻛﺗب وﺿﻌﮭﺎ اﻟﻘوم ، ﻓﻲ أﯾﺎم طﻼﺑﮭﺎ ﻏﯾر طﻼب اﻟﯾوم . ﻓﺈﺑن ﺑﮭذه اﻟﺧﻼﺻﺔ 6.
min kutubin wadhi’ha alqoum, fi ayam thulabiha ghairu thulaab al-yaum. fa’ibn bihadzhihi al-khulashah.. : Barangsiapa menulis kitab yang ditulis oleh orang-orang pada zaman santrinya selain santri zaman sekarang, maka ringkasan (catatan ini)

ﻣﻧطوﯾﮫ ﻋﻠﻰ أﺻول اﻟﺑﻼﻏﺔ و اﻣﺗﮭﺎن ﻗواﻋدھﺎ. و ﺗرﻛت ﻣﺎ ﻻ ﺗﻣس اﻟﺑﻼﻏﺔ 7.
manwiyatu ala ushuli al-balaghah wa imtihan qawa’iduha. wa tarokat ma la tams al-balaghah : melibatkan dasar asal-usul retorika tanpa mengabaikan aturannya. Dan meninggalkan apa yang tidak mempengaruhi retorika ..

اﻟﺗﻼﻣﯾذ ﻣن زواﯾزھﺎ و ﺷواردھﺎ ﺣرﺻﺎ ﻋﻠﻰ و ﻓﻧﮭم اﻟﻧﻔﯾس و وﻗوﻓﺎ ﺑﮭم 8.
at-talamidz min zawaiziha wa ayauroddiha harshan ala wafnihim an-nafs wa waqofan bihim. : pada siswa karena kepedulian terhadap seni para siswa yang berharga. Maka berdirilah bersama mereka ..

ﻋﻧد اﻟﺣﻣد اﻟﻣطﻠوب ﻓﻲ اﻟﺗدرﯾس و ﷲ اﻟﻣوﻓق اﻟﺻواب وﻣﻧﮫ اﻟﻣﺑدا و إﻟﯾﮫ اﻟﻣﺂب 9.
‘inda alhamdu almatlub fii at-tadris wa Allahu al-maufiq wa minhu al-munada wa ilaihi al-maab : dengan pujian yg dibutuhkan dalam pengajaran, dan

Tuhan adalah pendamai dari jalan yang benar, dan dari-Nya-lah prinsip untuk kehidupan.

Pada naskah tersebut juga terdapat Kolofon, berikut isi kolofon yang terdapat pada manuskrip tersebut:

.
. (Dok.Istimewa)

Penutup

Manuskrip naskah kuno menghadirkan sebuah jendela menuju masa lalu yang sudah terkubur dalam debu zaman.

Dalam tulisan-tulisan yang lelah dan halaman-halaman yang rapuh, kita menemukan cerita-cerita yang terlupakan, pemikiran-pemikiran yang lama hilang, dan pengetahuan yang tak tergantikan.

Melalui upaya penelitian yang gigih, manuskrip-manuskrip ini kembali berbicara, mengungkapkan warisan budaya dan intelektual yang berharga.

Mereka mengajak kita untuk menyelami sejarah, memahami asal-usul kita, dan merenungkan makna kehidupan.

Dengan adanya manuskrip naskah kuno, warisan kita yang lama terlupakan terjaga, memberikan cahaya pencerahan bagi generasi yang akan datang.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved