Opini

Tulisan Arab Berbahasa Jawa dalam Safinatu Al-Buligha, Uniknya Manuskrip Nusantara dari Tegalsari

Apakah manuskrip ini akan membawa kita pada penemuan-penemuan baru yang tak terduga? Ataukah akan mempertanyakan kembali pemahaman tentang sejarah?

|
Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Malahayati Dien, mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Al-Azhar Indonesia, DKI Jakarta. Foto kanan, manuskrip kuno dengan tulisan Arab berbahasa Jawa. 

Pada tulisan kali ini, saya akan membahas sebuah manuskrip kuno yang ditemukan di daerah Tegalsari, Jawa Tengah.

Ditulis pada tahun 1934 oleh al-Akh al-Balaj dan disalin oleh Muhammad Muqri bin Ahmed Kafrawi bin Ishaq Al-Naqqar, manuskrip ini telah di digitalisasi pada laman website Kementerian Agama pada kategori Prosa/Nadhm dalam kumpulan teks Ilmu Balaghah dengan berbahasa dan aksara Arab.

Dengan menggunakan tinta hitam diatas kertas bergaris yg cukup tebal, manuskrip ini tampak masih bagus walaupun sudah mulai terlihat sedikit rapuh.

Manuskrip ini merupakan sebuah pedoman Ilmu Balaghah di sebuah pesantren bernama Pondok Pesantren Termas, Tegalsari, Jawa Tengah yang saya asumsikan ditulis selama pembelajaran di Pondok tersebut.

Pada manuskrip ini ditemukan sebuah terjemahan yg terdapat pada beberapa kata dalam pembahasan “Matan” di 3 halaman terakhir manuskrip ini.

Bagi yang pernah mengemban pendidikan di Pondok Pesantren, pasti tidak asing dengan istilah ‘Jenggot’, bukan? Istilah tersebut digunakan untuk pemaknaan atau terjemahan di atas, bawah, samping, atau di sekitar kata bahasa Arab dalam sebuah buku atau tulisan sebagai penjelasan makna atau arti dari suatu kata atau kalimat.

Nah menariknya, terjemahan atau ‘Jenggot’ yg tertera menggunakan bahasa Jawa dengan aksara Arab. Meskipun tulisan tidak terlalu jelas karena kualitas digital yg kurang baik dan perlu diperbarui, namun saya akan menunjukkan beberapa kalimat yg dapat diasumsikan teks bacaannya.

Adapun teks tersebut terdapat pada Matan Al-Baiquniyah pada lembar ke 3 terakhir pada manuskrip ini.

Satu baris yang saya dapat perkirakan transkripsi dan transliterasinya dalam bahasa Jawa ialah:

.
. (Dok.Istimewa)
.
. (Dok.Istimewa)

Informasi:

Selanjutnya, saya akan menjelaskan sekilas tentang manuskrip unik ini. Naskah ini berjudul “اﻟﺑﻠﻐﺎء ﺳﻔﯾﻧﺔ / Safinatu Al-Buligha’-” yang ditulis dengan bahasa Arab dan aksara Arab.

Penulisnya adalah al-Akh al-Balaj, dan disalin pada tahun 1934.

Berdasarkan keterangan yang tertera, naskah ini disalin dan digunakan sebagai pembelajaran Ilmu Balaghah di pesantren Termas.

Naskah ini menjelaskan tentang ilmu Balaghah yang di dalamnya juga menguraikan tentang Ilmu Badi’, Ma’ani, dan Majaz. Naskah ini berada di kompleks masjid Popongan, Klaten

Selain Safinah al-Buligha’, dalam naskah ini terdapat 3 teks lainnya, yaitu 1) Matan al-Baiquniyah dan 2) Matan Garami Sahih yang menjelaskan ilmu hadis dan ditulis dengan model “Nadham” yang mana naskah ini disalin oleh Muhammad Mukri bin Muhammad Ishaq Solo.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved