Berita Bima

Bocah 7 Tahun di Kota Bima Ditemukan Meninggal di Dasar Dam Sungai, Korban Sempat Dilaporkan Hilang

Kondisi jasad korban warga Kelurahan Penatoi, Kota Bima masih utuh seperti terakhir terlihat

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Proses evakuasi bocah perempuan asal Kelurahan Penatoi, Kota Bima Arumi ditemukan meninggal di dasar dam Sungai Rabasalo, Kamis (15/6/2023) pagi 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Bocah perempuan asal Kelurahan Penatoi, Kota Bima Arumi dilaporkan hilang oleh keluarganya, Rabu (14/6/2023) sekira pukul 19.00 WITA.

Bocah 7 tahun tersebut akhirnya ditemukan di dasar dam Sungai Rabasalo, Kamis (15/6/2023) pagi.

Saksi mata sempat melihat korban sempat bermain dan mandi di sungai tersebut.

Dari pengumuman yang disebar oleh pihak keluarga, terakhir korban mengenakan baju berwarna pink atau merah muda.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Bocah 8 Tahun di Lombok Timur, Sempat Izin Keluar Main

Foto sang bocah pun disebarkan di media sosial.

Kepala SAR Bima, Ardiansyah Susilo mengungkap, pihaknya mendapatkan laporan orang hanyut sekira pukul 19.30 WITA.

"Tim langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pencarian dan penyisiran," ungkapnya.

Namun hingga pukul 23.30 WITA, korban tak kunjung ditemukan karena kondisi sungai yang gelap.

Hingga akhirnya tim bersepakat dengan keluarga, akan melanjutkan pencarian esok paginya.

"Jadi kami lanjutkan pencarian mulai pukul enam pagi tadi," kata Ardiansyah, Kamis (15/6/2023).

Pencarian dengan cara menyelam dan menyisir, terus dilakukan hingga akhirnya diputuskan air di Dam Sungai Rabasalo dikuras agar memudahkan pencarian.

Setelah dikuras dan kembali dilakukan penyisiran, korban akhirnya ditemukan sekira pukul 08.40 WITA.

"Korban ditemukan meninggal di dasar Dam Sungai," ungkapnya.

Kondisi korban masih utuh seperti terakhir terlihat, yakni menggunakan baju pink tersebut.

Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke RSUD Bima.

"Sekarang kami sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit," tambahnya.

Pencarian bocah ini melibatkan banyak pihak, mulai dari tim Pos SAR Bima, Potensi SAR Bima, Pol Airud, BPBD, Damkar, Kepolisian, hingga warga sekitar lokasi kejadian.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved