Tanah Retak di Bima

Intensitas Retakan Tanah di Muku Kabupaten Bima Mulai Berkurang

Fenomena retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima masih berlangsung.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
BPBD KABUPATEN BIMA
Penampakan retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima yang semakin mendekati pemukiman warga. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Fenomena retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima masih berlangsung.

Walau demikian, jika dibandingkan pada bulan Mei lalu, saat ini intensitas retakan mulai berkurang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyrah mengatakan, meski retakan masih terjadi tapi tidak separang atau seintens pada tanggal 27, 28 hingga 30 Mei 2023 lalu.

Baca juga: Ahli Geologi Duga Ada Zona Lemah Sesar di Lokasi Retakan Tanah di Bima

"Sekarang sudah tidak terlalu intens," ujarnya.

Saat ini pihaknya menunggu kedatangan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.

Pihak PVMBG telah mengkonfirmasi akan tiba di Bima tanggal 10 Juni 2023.

Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri saat melihat retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri saat melihat retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. (PROKOPIM KABUPATEN BIMA)

Meski demikian, satu orang dari PVMBG Bandung yang bertugas di Pos Pemantauan Tambora sudah mulai melakukan penelitian dan pengamatan.

Ditanya hasil sementara, Isyrah mengaku belum mendapatkan keterangan apapun karena menunggu tim utama dari Bandung.

"Kalau yang saya lihat, sudah mulai mengamati dan meneliti di lapangan. Beberapa foto udara juga diambil," ujarnya.

Sementara itu, kondisi terkini warga di Dusun Muku diakuinya pada malam hari lebih memilih tidur di tenda yang disiapkan BPBD dan Dinsos Kabupaten Bima.

Sedangkan warga yang rumahnya rusak, sudah mengevakuasi diri ke rumah keluarga.

"Untuk warga lain, masih tetap di rumah masing-masing. Paling malam mereka menginap di tenda karena sepi, suara retakan tanah itu terdengar dan takut warga," tandasnya.

Selain mendirikan tenda, pihaknya juga menyiapkan tim yang siaga di lokasi beserta dengan logistiknya.

Retakan tanah di Dusun Muku ini awal terjadipada area pegunungan wilayah tersebut.

Kondisi rumah warga yang rusak berat akibat retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima pada bulan Mei 2023.
Kondisi rumah warga yang rusak berat akibat retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima pada bulan Mei 2023. (BPBD KABUPATEN BIMA)

Setidaknya ada 37 titik retakan yang terlihat, mulai dari pegunungan hingga 500 meter sebelum pemukiman warga.

Jarak kawasan pemukiman dengan pegunungan sekira 1 kilometer, namun warga bisa mendengar suara retakan tanah tersebut pada malam hari.

Retakan tanah ini cukup dalam, yakni sepinggang orang dewasa dengan lebar 3 meter dan panjang 75 meter. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved