Tanah Retak di Bima

Bupati Bima Indah Dhamayanti Cek Lokasi Tanah Retak dan Janjikan Langkah Tindak Lanjut

Ia mengatakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan dari Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) telah dihubungi.

|
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
PROKOPIM KABUPATEN BIMA
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri saat melihat retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri mengecek langsung kondisi retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Sabtu 3 Juni 2023.

Bupati Indah janjikanlangkah tindak lanjut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait terhadap fenomena retakan tanah di Dusun Muku tersebut.

Baca juga: Ahli Geologi Duga Ada Zona Lemah Sesar di Lokasi Retakan Tanah di Bima

Ia mengatakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan dari Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) telah dihubungi.

"Kedua lembaga tersebut, yang akan melakukan peninjauan dan kajian lapangan lebih lanjut," kata bupati.

Bupati Indah menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi terjadinya bencana.

Akan tetapi hindari kepanikan yang justru bisa melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan masyarakat sendiri.

Kondisi rumah warga yang rusak berat akibat retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima pada bulan Mei 2023.
Kondisi rumah warga yang rusak berat akibat retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima pada bulan Mei 2023. (BPBD KABUPATEN BIMA)

Bupati berharap, agar ke depan bila ada unsur masyarakat yang menemukan gejala yang sama agar segera melaporkan kepada pemerintah desa maupun kepada OPD terkait.

Untuk mengantisipasi potensi bencana susulan yang mungkin terjadi, pemerintah Kabupaten Bima telah membangun tenda darurat dan memberikan bantuan tanggap darurat kepada kepala keluarga yang terdampak pergeseran tanah.

Seperti diwartakan Tribun sebelumnya, fenomena retakan tanah di Dusun Muku sudah berlangsung sepekan terakhir.

Retakan tanah berawal dari kawasan pegunungan di Dusun tersebut namun terus meluas dan memanjang, hingga ke pemukiman warga yang jaraknya 1 kilometer.

Bahkan warga bisa mendengar suara tanah yang retak sehingga mereka ketakutan.

Hingga saat ini dilaporkan, ada 3 rumah yang rusak akibat retakan tanah, satu di antaranya dalam kondisi rusak berat.

Retakan tanah tidak hanya terjadi di Dusun Muku, Kecamatan Bolo, tapi juga terjadi di Desa Kaowa Kecamatan Lambitu.

Hanya saja retakan tanah di kawasan pegunungan tersebut belum menimbulkan kerusakan pada bangunan warga. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved