Pemilu 2024
Apakah Politik Itu Kotor? Begini Pandangan Putra Sulung TGB Muhammad Rifki Farabi
Ketua Umum Pemuda Nahdatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI) ini menilai politik adalah jalan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Putra sulung Tuan Guru Bajang atau TGB Muhammad Zainul Majdi, Muhammad Rifki Farabi menilai politik sebagai jalan untuk berbuat kebaikan.
Dijelaskan Farabi, dalam konteks Islam ruang muamalah dapat dijadikan jalan untuk berbuat kebaikan.
Sebab kata Farabi, dalam muamalah, kegiatan sosial seperti ekonomi dan politik dibukakan jalan yang begitu lebar.
"Di ruang muamalahlah dibukakan pintu seluas-luasnya, di situ ada ruang politik, ada ruang sosial, ada ruang ekonomi jadi semua ruang kebaikan masuknya ruang muamalah," kata Farabi, dalam wawancara eksklusif TribunLombok.com, beberapa waktu lalu.
Ketua Umum Pemuda Nahdatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI) ini menilai politik adalah jalan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Baca juga: Muhammad Rifki Farabi Punya Peluang Sekaligus Tantangan, Harus Jadi Representasi Kelompok Muda
Selain itu menurutnya politik dapat dijadikan jalan untuk berbuat dan memberi manfaat untuk orang lain.
Lahir dari keluarga yang tidak anti politik, Farabi memutuskan untuk terjun ke politik dengan mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Farabi, dirinya sudah terpapar politik dari dalam keluarganya, ayahnya TGB merupakan gubernur NTB dua periode.
Wakil gubernur NTB Siti Rohmi Djalilah adalah kakak dari ayahnya.
"Saya teradiasi, banyak terpapar lingkungan keluarga, hawa di lingkungan keluarga kami bukan yang anti politik. Justru memandang dan melihat politik ini sebagai ruang perkhidmatan yang muamalah tadi," jelas ketua Pemuda NWDI tersebut.
Bacaleg DPD RI ini menyebutkan, politik itu sesuatu yang nyata, segala perbuatannya dapat dipertanggung jawabkan.
Farabi mengatakan, selama bisa berbuat baik di jalan politik, kenapa tidak dirinya memilih jalan tersebut untuk memajukan daerahnya.
"Selama menyakini bahwa bisa memberikan kebermanfaatan yang luas, selama menyakini bahwa apa yang perjuangkan, dilakukan bisa dipertanggung jawabkan memberikan kemaslahatan besar kenapa tidak berkhidmat diruang itu," pungkas putra sulung TGB tersebut.
Meski demikian, dia mengakui pandangan sebagian orang bahwa politik itu kotor tidak bisa dihindari.
Tapi dalam memilih pemimpin maupun wakil rakyat tinggal melihat rekam jejaknya dalam politik.
(*)
Mendagri Setuju Rencana Revisi 8 UU Jadi Satu Omnibus Law tentang Pemilu, Pilkada, hingga Parpol |
![]() |
---|
Bawaslu Lombok Barat Temukan Perbedaan Hasil Penghitungan Ulang Surat Suara Caleg PKS |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Tetap Hitung Ulang Surat Suara Meski Massa Pendukung Caleg Ricuh |
![]() |
---|
Hitung Ulang Surat Suara di KPU Lombok Barat Ricuh, Pendukung Caleg Rusak Gerbang |
![]() |
---|
KPU Lombok Barat Jalankan Putusan MK Hari Ini, Hitung Ulang Suara Caleg PKS di Dapil 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.