Tanah Retak di Bima
Ahli Geologi Duga Ada Zona Lemah Sesar di Lokasi Retakan Tanah di Bima
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia NTB Kusnadi mengungkap litologi di sekitar lokasi berupa tufa hasil vulkanik.
Penulis: Wahyu Widiyantoro | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Fenomena alam ini sudah mengakibatkan kerugian dan ketakutan warganya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bima, Isyrah yang dikonfirmasi membenarkan adanya retakan tanah tersebut.
Akibat fenomena tersebut, sudah ada tiga unit rumah warga yang rusak, 1 di antaranya dalam kondisi rusak berat.
Saat ini, pihaknya sedang membangun tenda atas permintaan warga karena takut berada di rumah saat malam hari.
"Warga takut kalau retakan tanah terjadi saat mereka tidur, karena memang arah retakan ke pemukiman warga," jelasnya, Jumat (2/6/2023).
Ada empat tenda yang dibangun, dari BPBD dan dari Dinas Sosial Kabupaten Bima, beserta logistik kedaruratan.
Dari data yang dihimpun, ada 300 Kepala Keluarga (KK) yang mendiami Dusun Muku, artinya ada ribuan jiwa yang akan dievakuasi jika retakan tanah semakin mendekati area pemukiman.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.