Kronologi Lengkap Anggota DPRD di Lombok Tengah Diduga Hina TGB Versi Admin Grup WA

Awalnya dimulai dari perdebatan soal pidato politik Capres Anies Baswedan di hari jadi PKS di era Jokowi dan SBY

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok.NWDI
Massa aksi dari unsur Banom dan Lajnah Hukum PB NWDI berunjuk rasa ke markas Polda NTB, Senin (29/5/2023). Mereka meminta politisi PKS H Ahmad Supli diadili. Awalnya dimulai dari perdebatan soal pidato politik Capres Anies Baswedan di hari jadi PKS di era Jokowi dan SBY. 

"Setelah pesan yang pertama dia kembali sempat menjawab. Selanjutnya kemudian ia menghapus pesan tersebut. Meskipun demikian barang ini (pesan WhatsApp) sudah ke mana-mana," sebut Syamsul Qomar.

Dalam rentang waktu sekira satu jam, sambung dia, perkara pesan Supli ini menjadi bahan diskusinya bersama Ketua Divisi Hukum Partai Perindo NTB Ikhsan Ramdany.

Ia juga berdiskusi dengan petinggi partai Perindo NTB lainnya.

"Saya mengatakan bagaimana ini kita sikapi. Kok ada ujaran kebencian seperti ini. Akhirnya udah setelah itu banyak komentar lagi yang pro dan kontra di Perindo."

"Namun intinya Perindo dan NWDI mempertanyakan Akhmad Supli ini dapat pesan berantai tersebut dari mana, siapa yang menulis dan dapat dari grup mana," ungkap Syamsul Qomar.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Syamsul Qomar tersebut belum dijelaskan hingga saat ini dan siapa yang membuat narasi ujaran kebencian tersebut.

Syamsul Qomar mengaku tidak tahu asal dari pesan berantai tersebut.

Baca juga: Polda NTB Usut Kasus Dugaan Penghinaan TGB, Sejumlah Saksi Mulai Dipanggil

"Bisa berasal dari keluarganya atau grup apa atau partainya kita ndak tahu," beber Syamsul Qomar.

Syamsul Qomar sangat menyayangkan dan mengecam Akhmad Supli.

Lebih-lebih saat ini antara PKS dengan Perindo satu paket di pemerintah provinsi NTB.

Klarifikasi Supli

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah, Supli yang sebelumnya diduga menghina TGB sudah minta maaf.

"Saya Supli, anggota DPRD fraksi PKS menyampaikan permohonan maaf, baik kepada TGB pribadi maupun seluruh keluarga, seluruh abituren anggota yang ada di mana saja berada," ucapnya, Minggu (28/5/2023).

Supli juga mengharapkan pesan yang beredar di group WhatsApp tentang pernyataan yang menyebut TGB sebagai "pengikut iblis" tidak disebarluaskan lagi.

Kata dia, hal itu murni merupakan insiden ketidaksengajaan semata.

Baca juga: Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah Sesalkan Perilaku Ahmad Supli Terhadap TGB

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved