Kronologi Lengkap Anggota DPRD di Lombok Tengah Diduga Hina TGB Versi Admin Grup WA

Awalnya dimulai dari perdebatan soal pidato politik Capres Anies Baswedan di hari jadi PKS di era Jokowi dan SBY

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok.NWDI
Massa aksi dari unsur Banom dan Lajnah Hukum PB NWDI berunjuk rasa ke markas Polda NTB, Senin (29/5/2023). Mereka meminta politisi PKS H Ahmad Supli diadili. Awalnya dimulai dari perdebatan soal pidato politik Capres Anies Baswedan di hari jadi PKS di era Jokowi dan SBY. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lombok Tengah H Ahmad Supli dilaporkan ke Polda NTB terkait kasus dugaan pencemaran nama baik Tuan Guru Bajang (TGB) KH Muhammad Zainul Majdi pekan lalu.

Ahmad Supli dilaporkan ke polisi karena mengatakan TGB bersekutu dengan iblis setelah TGB merespons pidato politik Anies Baswedan, beberapa waktu lalu.

Dugaan penghinaan yang dilakukan Ahmad Supli disebarkan melalui pesan berantai WhatsApp dalam bentuk komentar berisikan konten YouTube di grup PIT SToP MATA.

Admin WhatsApp Grup PIT SToP MATA Syamsul Qomar mengungkap kronologi pesan itu kala ditemui TribunLombok.com, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Perindo Lombok Tengah Optimistis TGB Jadi Cawapres, Sebut Soal Wasiat Renungan Masa Nahdlatul Wathan

Wakil Ketua DPW Perindo NTB mengungkapkan, awal mulanya yakni perdebatan soal pidato politik Capres Anies Baswedan di hari jadi PKS di era Jokowi dan SBY.

Sehari setelah pidato tersebut, TGB memberikan tanggapan.

"Tanggapan tersebut sebenarnya bukan menyalahkan. Tapi menyempurnakan hal-hal yang belum sempurna oleh Pak Anies Baswedan," ungkap Syamsul Qomar.

Menurutnya, apa yang disampaikan TGB itu adalah uraian secara utuh data pembangunan era Jokowi dan SBY Kepada publik.

Syamsul Qomar menguraikan, tanggapan TGB itu kemudian ditanggapi Ahmad Supli.

Isi pesan itu juga membuatnya terkejut.

"Pesan tersebut masuk sekitar habis Maghrib gitu. Pesan tersebut masuk sekitar pukul 20.00 Wita sekian lah ya. Selanjutnya sekitar jam 21.00 Wita saya langsung kaget," ungkap Syamsul Qomar.

Menanggapi Supli di grup WA, Syamsul Qomar langsung mengingatkan untuk segera mencabut pesan tersebut.

Sebab menurutnya, pesan tersebut sama sekali tidak benar.

Syamsul Qomar mengungkap, Supli kemudian mempertanyakan di mana letak pesan tersebut yang mengatakan iblis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved