Berita Lombok Timur

Kemenag Lombok Timur Evaluasi Standar Pembelajaran Demi Keamanan Santri

Sejumlah tindakan kekerasan seksual terjadi di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) di Lombok Timur.

|
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Kepala Seksi (Kasi) Ponpes di Kemenag Lombok Timur, H. Hasannuddin. 

Mengingat kata dia, Lombok Timur merupakan daerah yang dikenal dengan lembaga keagamaan yang menaungi Ponpes-ponpes besar seperti NW Anjani dan NWDI Pancor.

"Dalam 6 bulan ke depan kita harus memiliki branding, kita punya pesantren yang besar, di Pancor, Anjani, Lendang Nangka, dan itu akan menjadi pionir kita untuk memulai," tegasnya.

Selain itu, dia juga belajar dari kasus asrama yang ada di Kotaraja, di mana akan ada standarisasi asrama yang akan dibuat oleh Kemenag nantinya.

Standarisasi itu akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para santriwan dan santriwati.

"Di mana harusnya asrama itu ya terpisah antara santriwan dan santriwatinya, jangan seperti di Kotaraja, saya investigasi juga di sana, dan saya kaget kondisinya bukan seperti asrama pada umumnya," kata dia.

Dia mengaku, pihaknya juga secara intens sudah membicarakan perihal standarisasi asrama di Ponpes.

Selain itu, berdasarkan beberapa kasus juga saat ini Kemenag akan meningkatkan pengawasan bagi ponpes yang sudah berasrama.

Caranya kata dia, yaitu dengan penguatan peraturan di ponpes dan juga keberimbangan antara jumlah santri dan pengasuh.

"Jangan santrinya 200 pengasuhnya 3, dan itu akan kami terapkan menjadi kebijakan di kantor Kemenag, jadi begitu," tutupnya.


Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved